Analisis Pendapatan Dan Kelayakan Usahatani Ubi Kayu Di Kabupaten Wonogiri
Abstract
Ubi kayu merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki banyak kegunaan baik dalam pemenuhan konsumsi serta produksi bagi industri berbahan baku ubi kayu. Kabupaten Wonogiri merupakan daerah dengan tingkat produksi tertinggi di Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis biaya dan pendapatan usahatani ubi kayu di Kabupaten Wonogiri serta 2) menganalisis kelayakan usahatani ubi kayu di Kabupaten Wonogiri. Metode penentuan daerah pada Kabupaten Wonogiri menggunakan stratified random sampling berdasarkan stratifikasi produktivitas ubi kayu tinggi dan produktivitas ubi kayu rendah, sehingga terpilih dua kecamatan yaitu kecamatan Ngadirojo dan Kecamatan Jatiroto. Penentuan sampling menggunakan quota sampling dan diperoleh jumlah responden sebanyak 60 petani ubi kayu. Data primer dan data sekunder digunakan dalam penelitian ini yang diambil melalui observasi, wawancara dengan kuisioner, pencatatan dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis biaya dan pendapatan usahatani serta analisis R/C ratio dan analisis Break Event Point (BEP) untuk mengetahui kelayakan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan besarnya biaya usahatani ubi kayu di Kabupaten Wonogiri sebesar Rp 1.876.960,64 /Ha/MT dan rata-rata besarnya penerimaan usahatani ubi kayu yaitu Rp 6.363.846,95/Ha/MT sehingga diperoleh besarnya pendapatan usahatani ubi kayu di Kabupaten Wonogiri sebesar Rp 4.486.886,31. Analisis R/C Ratio sebesar 3,39 menunjukkan bahwa usahatani ubi kayu di Kabupaten Wonogiri secara ekonomi sudah efisien dan sudah memberikan keuntungan bagi petani. Rata-rata produksi ubi kayu di atas BEP unit (6.920,87 kg > 538,98 kg) dan harga jual diatas BEP harga (Rp 919,51 > Rp 271,20) sehingga usahatani ubi kayu di Kabupaten Wonogiri memberikan keuntungan dan layak untuk diusahakan.