Journal of Architecture Cultural and Tourism Studies
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS
<p>JACTS (Journal of Architecture, Cultural, and Tourism Studies) adalah jurnal ilmu berkala yang diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan Oktober oleh program Studi Arsitekrtur Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.<br>Jurnal ini berfokus pada bidang arsitektur, kebudayaan, dan pariwisata.<br>JACTS merupakan media untuk mempublikasikan hasil penelitian ilmiah mahasiswa, akademisi, praktisi, dan pemerhati bidang arsitektur.<br>Setiap artikel yang diterbitkan diharapkan dapat memberikan wawasan dan menginspirasi kemunculan ide arsitektur yang berwawasan budaya.</p> <p>E ISSN 2987-4246</p>Universitas Tunas Pembangunan Surakartaen-USJournal of Architecture Cultural and Tourism Studies 2987-4246HOTEL RESORT DENGAN PENEKANAN ECOWISATA DI PANTAI KLAYAR PACITAN
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/3979
<p>Pacitan merupakan salah satu dari 38 kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Timur yang terletak di bagian selat barat daya dengan luas wilayah 1.389,8716 km, luas tersebut sebagian besar berupa perbukitan dan jurang terjal selebihnya merupakan dataran rendah. Batas Kota Pacitan yaitu sebelah timur Kabupaten Trenggalek, sebelah selatan samudera Indonesia, sebelah barat Kabupaten Wonogiri (Jawa Jengah), sebelah utara Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur) dan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah).Kabupaten Pacitan memiliki, potensi yang cukup beragam mulai dari potensi wisata Pantai dan potensi pesisir. Beberapa destinasi salah satunya Pantai Klayar yang memiliki daya tarik dengan bentangan pasir putihnya, karang raksasa seperti <em>sphinx</em> di mesir, seruling samudra, air mancur alami, air terjun dan batu karang yang indah. di ambil dari badan pusat statistik di sekitar Pantai Klayar saat ini hanya tersedia penginapan dengan tipe<em> homestay</em>. Hal ini pula yang menyebabkan sebagian besar wisatwan asing di Pantai Klayar memilih untuk tidak tinggal pada saat kunjungannya, karena keterbatasan jumlah dan opsi penginapan yang tersedia. hotel resort dengan penekanan <em>eco-wisata</em> yag berpendekatan arsitektur tropis modern sangat di perlukan di Pantai Klayar, sebagai upaya mengatasi permasalahan keterbatasan jumlah penginapan dan meningkatkan sumber daya alam, lingkungan sekitar Pantai Klayar.</p>Harun ArrosyidRully Rully
Copyright (c) 2024 Harun Arrosyid, Rully Rully
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-10-302024-10-302211910.36728/jacts.v2i2.3979TRANSPORT HUB DENGAN FASILITAS GEDUNG PARKIR, SHELTER PUBLIC, DAN APARTEMEN YANG BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI KOTA SURAKARTA
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/3987
<p>Kota Surakarta memiliki peran dan letak yang strategis, berada di pertemuan jalur Madiun-Semarang dan jalur lintas selatan jawa menjadikannya sebagai kota transit dan pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Kondisi diatas menyebabkan beberapa dampak seperti keterbatasan lahan, kepadatan penduduk, peningkatan infrastruktur, polusi, kerusakan lingkungan dan sebagainya. Transport Hub sebagai kawasan <em>mixed used</em> yang terintegrasi dengan moda transportasi publik dapat menjadi solusi dalam pengembangan pembangunan kota berkelanjutan akibat dari dampak letak dan peran strategis Kota Surakarta. Mendukung hal tersebut, diperlukan fasilitas berupa Gedung Parkir, Shelter Publik, dan Apartemen untuk memaksimalkan fungsi kawasan. Penekanan Green Arsitektur pada bangunan mendukung konsep keberlanjutan pada pertumbuhan kota. Konsep Transit Oriented Development dijadikan sebagai solusi akibat dampak kepadatan pada kota. Permasalahan yang muncul bagaimana merencanakan dan merancang <em>Transport Hub</em> dengan Fasilitas Gedung Parkir, <em>Shelter Public</em>, dan Apartemen yang Berbasis <em>Transit Oriented Development</em> Di Kota Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan konsep Transport Hub dengan Fasilitas Gedung Parkir, <em>Shelter Public</em>, dan Apartemen yang Berbasis <em>Transit Oriented Development</em> Di Kota Surakarta.</p>Rizal Fajri RosyidiEny Krisnawati
Copyright (c) 2024 Rizal Fajri Rosyidi, Eny Krisnawati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-10-302024-10-3022203110.36728/jacts.v2i2.3987PUSAT REHABILITASI NARKOTIKA SEBAGAI SARANA HEALING ENVIRONMENT DI KARANGANYAR DENGAN PENDEKATAN BIOPHILIC
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/4008
<p>Penyalahgunaan narkotika setiap tahunnya terus meningkat di beberapa negara khususnya di Indonesia. Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan bahwa persoalan penyalahgunaan narkoba di Indonesia masih perlu diperhatikan. Hal ini juga diperkuat dengan data kasus narkotika di Indonesia tinggi sebagaimana dicatat di <em>Indonesia Drugs Report. </em>Jawa tengah merupakan salah satu provinsi besar di Indonesia yang dimana Provinsi Jawa Tengah memiliki kasus penyalahgunaan narkotika yang cukup tinggi dan semakin meresahkan setiap tahunnya. Berdasarkan data Indonesia <em>Drug Report</em> 2023 terdapat 1.982 kasus. Dengan kasus penyalahgunaan narkotika yang meningkat setiap tahunnya, fasilitas rehabilitasi penyalahgunaan narkoba di Jawa Tengah yang kurang memadai. Fasilitas rehabilitasi narkoba yang ada di Jawa Tengah hanya didominasi untuk melayani penyembuhan racun dari dalam tubuh atau yang biasa disebut rehabilitasi medis. Rehabilitasi medis kurang mencukupi karena dibutuhkannya rehabilitasi sosial untuk pemantapan jiwa korban.Permasalahan yang muncul adalah Bagaimana konsep perencanaan Pusat Pusat Rehabilitasi Narkotika Sebagai Sarana <em>Healing Environment</em> di Karanganyar dengan pendekatan <em>Biophilic. </em>Tujuannya ialah mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan Pusat Pusat Rehabilitasi Narkotika Sebagai Sarana <em>Healing Environment</em> di Karanganyar dengan pendekatan <em>Biophilic</em>. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian adalah mendapatkan suatu konsep perencanaan dan perancangan Pusat Rehabilitasi Narkotika Sebagai Sarana Healing Environment Di Karanganyar Dengan Pendekatan Biophilic.</p>Otniel Damar Krisna MurtiDanarti Karsono
Copyright (c) 2024 Otniel Damar Krisna Murti, Danarti Karsono
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-10-302024-10-3022325010.36728/jacts.v2i2.4008VERTICAL URBAN FARMING CENTER YANG INOVATIF DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN GREEN ARCHITECTURE
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/4009
<p>Kota Surakarta merupakan daerah perkotaan yang memiliki sedikit lahan pertanian. Sebagai daerah perkotaan tidak cukup memiliki lahan penghasil pangan, sehingga sangat tergantung pada daerah sekitar melalui mata rantai perdagangan bahan pangan. Kegiatan <em>Vertical</em> <em>Urban Farming </em>dengan sistem hidroponik merupakan solusi dari permasalahan kurangnya lahan pertanian di Surakarta dengan memanfaatkan ruang terbuka yang tidak efisien di lahan terbuka hijau. Di sisi lain <em>Vertical</em> <em>Urban Farming </em>ini mempunyai perkembangan suatu media/alat yang dapat digunakan dengan lebih efisiensi guna memproses serta mengendalikan suatu masalah, dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi ini akan membuat hemat tenaga kerja dan yang hemat modal. Untuk itu, diperlukannya pembangunan <em>Vertical</em> <em>Urban Farming Center </em>yang inovatif di Surakarta. Permasalahan adalah desain seperti apa yang sesuai untuk fungsi bangunan sebagai penanaman hidroponik, penelitian, edukasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif analisis-sintesis. <em>Vertical</em> <em>Urban Farming Center</em> dengan Pendekatan Green Architecture sebagai upaya mencapai desain hijau, arsitektur alami, dan pembangunan berkelanjutan dengan penggunaan energi, air, dan material yang lebih efisien dalam konstruksi.</p>Rizki Adi WijayaFebrione Putri Rakhmanty
Copyright (c) 2024 Rizki Adi Wijaya, Febrione Putri Rakhmanty
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-10-302024-10-3022516110.36728/jacts.v2i2.4009PENGEMBANGAN FASILITAS DESA WISATA KEPUHSARI DI WONOGIRI BERPENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/4059
<p>Pembangunan fasilitas Desa Wisata Kepuhsari adalah upaya Kabupaten Wonogiri untuk memaksimalkan potensi pariwisata desa. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Wonogiri, Haryanto, menyatakan bahwa pariwisata harus mencakup tidak hanya keindahan alam dan olahraga petualangan, tetapi juga budaya, kuliner, dan ekonomi kreatif. Desa Wisata Paranggupito, misalnya, sukses dengan tawaran wisata seni budaya, pantai, dan edukasi pelestarian alam, meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik Kedua di Jawa Tengah pada 2023. Desa Wisata Sendang dikenal dengan Waduk Gajah Mungkur, paralayang, dan Bukit Gantole, sementara Desa Wisata Conto terkenal dengan perkebunan dan kopi. Pembangunan Desa Wisata Kepuhsari mendukung tujuan Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian RI, yakni meningkatkan ekonomi, kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan lingkungan, dan memajukan budaya. Penelitian ini menerapkan pendekatan Neo-Vernakular dalam perancangan fasilitas desa wisata, menggunakan metode kualitatif seperti observasi, wawancara dengan pemangku kepentingan lokal, dan analisis dokumen. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu merancang fasilitas yang memenuhi kebutuhan wisatawan serta mendukung pelestarian budaya dan lingkungan lokal.</p>Dwi Yoga Awang PamungkasWahyu Prabowo
Copyright (c) 2024 Dwi Yoga Awang Pamungkas, Wahyu Prabowo
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-10-302024-10-3022628110.36728/jacts.v2i2.4059PENGEMBANGAN WISATA PANTAI WATU KARUNG BERBASIS BUDAYA LOKAL DAN POTENSI SELANCAR DI KABUPATEN PACITAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/4061
<p>Kabupaten Pacitan merupakan daerah pesisir pantai selatan yang memiliki ombak cukup besar dengan posisi terlindung dari palung dan Samudra hindia yang berpotensi untuk wisata selancar. Potensi selancar di Pantai Watu Karung sangat banyak diminati wisatawan terutama wisatawan dari beberapa negara, dikarenakan ombak di Pantai Watu Karung cukup dibilang tinggi sehingga cocok untuk dijadikan tempat untuk berselancar. Selain terkenal dengan wisata alam yang indah, Kabupaten Pacitan juga memiliki banyak kebudayaan lokal yang sampai saat ini masih terus di lestarikan yaitu kesenian Rontek Pacitan yang sering diadakan event festival disetiap tahun. Posisi strategis dan potensi Wisata Pantai Watu Karung menguatkan alasan untuk adanya kegiatan pariwisata berbasis budaya lokal dan potensi selancar, terkait banyaknya kebudayaan lokal di pacitan serta mendukungnya situasi untuk melakukan kegiatan olahraga selancar. Pengembangan Wisata Pantai Watu Karung Berbasis Budaya dan Potensi Selancar di Kabupaten Pacitan sangat di perlukan untuk meningkatkan potensi daya Tarik wisata Pantai Watu Karung yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyakat lokal maupun pengunjung dibidang sosial, ekonomi, khususnya di bidang kebudayaan, dan dibidang selancar.</p>Ridho Dwi SahputroTri Hartanto
Copyright (c) 2024 Ridho Dwi Sahputro, Tri Hartanto
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-10-312024-10-3122829310.36728/jacts.v2i2.4061KLATEN CONVENTION AND EXHIBITION CENTRE BERBASIS INDUSTRI MICE TOURISM
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/4068
<p>Kabupaten Klaten yang terletak di antara Yogyakarta dan Surakarta memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai pusat wisata, ekonomi, dan jasa, terutama dengan adanya jalur lintas provinsi Jogja-Solo. Potensi wisata yang dimilikinya, termasuk wisata air, sejarah, dan alam, semakin memperkuat alasan untuk mengembangkan pariwisata berbasis MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) di daerah ini. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, arsitektur futuristik dapat memberikan solusi tepat dan sesuai dengan kebutuhan zaman dalam desain bangunan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Pemerintah telah menetapkan Yogyakarta sebagai salah satu dari 10 kota tujuan utama MICE di Indonesia, yang semakin memperkuat posisi Klaten sebagai daerah pendukung utama. Dengan jumlah pengunjung per tahun yang mencapai 4.816.082 orang, termasuk wisatawan mancanegara dan domestik, dengan pengunjung yang cukup masif Kabupaten Klaten membutuhkan fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan industri MICE. Penelitian ini mengusulkan desain bangunan MICE yang terintegrasi dengan akses kota dan lingkungan alam yang asri, untuk mendukung perkembangan industri pariwisata di Kabupaten Klaten.</p>Wahyu Fajar RizkiAtika Candra Yulia
Copyright (c) 2024 Wahyu Fajar Rizki, Atika Candra Yulia
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-10-312024-10-31229410510.36728/jacts.v2i2.4068PERENCANAAN MASTERPLAN KAWASAN PERTANIAN TERINTEGRASI YANG BERBASIS TEKNOLOGI
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/4265
<p><span style="font-weight: 400;">Pertanian terintegrasi yang menggabungkan elemen tanaman, peternakan, dan perikanan bertujuan untuk menciptakan ekosistem agro yang berkelanjutan dan efisien. Sistem ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga melestarikan sumber daya alam. Sistem ini sangat penting untuk memenuhi permintaan pangan yang terus meningkat akibat populasi global. Perencanaan masterplan kawasan pertanian terintegrasi dirancang untuk memastikan interaksi optimal antara berbagai komponen pertanian. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi kemiskinan di kawasan pedesaan, khususnya di Indonesia yang menghadapi tantangan seperti terbatasnya lahan dan perubahan iklim. Selain itu, integrasi teknologi modern dalam perencanaan sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan tersebut, dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan. Desa Kebakalan memiliki potensi pertanian, peternakan, dan perikanan yang kuat. Penyusunan masterplan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pangan dan mendukung target pengurangan kemiskinan ekstrem. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi tersebut sebagai dasar pembuatan masterplan berbasis teknologi. Hasil analisis potensi menunjukkan tiga sektor unggulan di Desa Kebakalan yaitu Pertanian, Peternakan, dan Perikanan. Hasil pengukuran site menunjukkan bahwa site masterplan tidak masuk dalam garis sempadan sungai. </span></p>Akbar PreambudiAnnisa Oktareangga DheanyBayu Argadyanto PrabawaAlgazt Aryad Masagala
Copyright (c) 2024 Akbar Preambudi, Annisa Oktareangga Dheany, Bayu Argadyanto Prabawa, Algazt Aryad Masagala
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-10-312024-10-312210611710.36728/jacts.v2i2.4265