Journal of Civil Engineering and Infrastructure Technology http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT <p>Journal Of Civil Engineering And Infrastructure Technology is an international peer-reviewed journal that publishes original and high-quality research papers in all areas of civil engineering. As an important academic exchange platform, scientists and researchers can know the most up-to-date academic trends and seek valuable primary sources for reference.</p> en-US jceit@utp.ac.id (Kukuh Kurniawan Dwi Sungkono) jceit@utp.ac.id (Paska Wijayanti) Sat, 29 Jun 2024 07:21:36 +0700 OJS 3.1.2.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 STUDI KUAT TEKAN BETON RINGAN STRUKTURAL DENGAN PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU, PASIR BATU APUNG DAN ABU BATU http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3509 <p>Pada era modern ini, perkembangan teknik sipil mengalami kemajuan sangat pesat dan gencarnya pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia. Seiring meningkatnya pekerjaan konstruksi kebutuhan akan beton terus meningkat, penelitian di bidang beton terus dilakukan. Oleh karena itu, inovasi beton dituntut guna menjawab tantangan, bersifat ramah lingkungan dan berat yang rendah. Seiring dengan keterbatasan sifat beton ringan, maka dari itu penelitian ini menggunakan abu ampas tebu, pasir batu apung dan abu batu. Metode yang digunakan adalah eksperimental. Penelitian ini dibuat 2 variasi mix design penggunaan batu apung kadar 50% dan 60% sebanyak 8 buah per variasi dengan umur pengujian 7, 14, 21, dan 28 hari. Hasil kadar optimum yang dapat didapatkan abu ampas tebu dan abu batu adalah 10% dari total cementitious dan 20% dari volume agregat halus. Kuat tekan yang dihasilkan variasi mix design BR-50% umur 7, 14, 21 dan 28 hari adalah 30,25 MPa, 27,71 MPa, 33,44 MPa dan 36,31 MPa umur 28 hari. Sedangkan kuat tekan yang dihasilkan variasi mix design BR-60% adalah 31,21 MPa, 29,62 MPa, 35,67 MPa, dan 38,22. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat variasi BR-60% sebanyak Rp. 784.573 sedangkan biaya beton konvensional sebanyak Rp. 835.363 sehingga selisih antara harga beton konvensional dengan beton inovasi sebanyak Rp. 49.991.</p> Yanuar Setya Yudhatama, Dian Arumningsih, Kusdiman Joko Priyanto ##submission.copyrightStatement## http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3509 Mon, 17 Jun 2024 08:52:31 +0700 EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL PADA SIMPANG JETAK GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3542 <p>Simpang Tak Bersinyal Pada Simpang Jetak, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar merupakan kawasan komersial sehingga memiliki lalu lintas yang komplit dan tingkat pertumbuhan lalu lintas yang cepat. Dari gambaran diatas tersebut penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui evaluasi kinerja simpang yang meliputi kapasitas simpang, derajat kejenuhan, tundaan simpang, peluang antrian, serta tingkat pelayanan. Penelitian dilakukan dengan survei lapangan selama dua hari, yaitu: sabtu dan senin terdiri dari survei pendahuluan, survei geometrik, dan survei arus lalu lintas. Pengamatan ini didasarkan pada data primer yaitu data yang di ambil secara langsung di lapangan kemudian diolah dengan acuan MKJI 1997. Untuk parameter perhitungan evaluasi kinerja simpang dipilih jam puncak per hari kemudian dihitung menurut MKJI 1997. Dari hasil perhitungan kinerja simpang pada kondisi eksisting, diperoleh hasil kurang optimal dengan kapasitas 2500,19 smp/jam, DS 1,10, tundaan simpang 26 det/smp, kategori C (sedang), peluang antrian 49-98% pada jam puncak sabtu, pada jam puncak senin kapasitas 3427,05 smp/jam, DS 0,91, tundaan simpang 16 det/smp, kategori C (sedang), peluang antrian 33-66%. Solusi yang dilakukan yaitu mengurangi hambatan samping dan memperlebar jalan mayor dan jalan minor. Kinerja simpang setelah perbaikan diperoleh nilai kapasitas 2635,96 smp/jam, DS 1,05, tundaan simpang 21 det/smp, kategori C (sedang), peluang antrian 44-87% pada jam puncak sabtu, jam puncak senin kapasitas 3632,95 smp/jam, DS 0,86, tundaan simpang 14 det/smp, kategori B (baik), peluang antrian 30-59%.</p> Nathanael Danu Gracia, Sumina, Dian Arumningsih D P ##submission.copyrightStatement## http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3542 Tue, 18 Jun 2024 20:02:30 +0700 ANALISIS PERHITUNGAN MATERIAL DAN WASTE BESI DENGAN METODE BAR BENDING SCHEDULE PADA PROYEK PEMBANGUNAN RS. MANGESTI RAHAYU http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3543 <p>Pembangunan Rumah Sakit Mangesti Rahayu yang terletak di Jl. Adi Sumarmo, Kec. Colomadu, Kab. Karanganyar. Pada proses konstruksi, penggunaan material oleh pekerja konstruksi dilapangan dapat menimbulkan sisa material. Sisa material tidak hanya dari sudut pandang efisiensi, tetapi juga berpengaruh pada lingkungan, maka upaya meminimalisasi sisa material penting untuk diterapkan oleh pelaku konstruksi. Metode <em>Bar Bending Schedule</em> merupakan metode yang digunakan dalam analisis perhitungan pembesian untuk mengoptimalalisasi penggunaan material besi. Hasil dari analisis menggunakan metode <em>Bar Bending Schedule </em>Pekerjaan Pondasi <em>type</em> FP 1 BJTD D13 seberat 1.712,47 kg, BJTD D16 seberat 3.030,41 kg. Pondasi <em>type</em> FP 2 BJTD D13 seberat 513,72 kg, BJTD D16 seberat 1.000,03 kg, BJTP D10 seberat 92,34 kg. Pekerjaan Kolom <em>type</em> K1 BJTD D16 seberat 9.302,2 kg dan BJTP D10 seberat 5.307,52 kg. <em>Type</em> K1’ yaitu BJTD D16 seberat 2.708,08 kg dan BJTP D10 seberat 1.058,1 kg. <em>T</em><em>ype</em> K2 BJTD D16 seberat 5.355,76 kg dan BJTP D10 seberat 3.007,26 kg. <em>T</em><em>ype</em> K3 BJTD D16 seberat 101,48 kg dan BJTP D10 seberat 40,84 kg. <em>Type</em> K3’ BJTD D16 seberat 173,34 kg dan BJTP D10 seberat 92,78 kg. <em>Type</em> KL Tepi BJTD D16 seberat 1.598,94 kg dan BJTP D10 seberat 799,21 kg. <em>Type</em> KL Tengah BJTD D16 seberat 999,342 kg dan BJTP D10 seberat 456,693 kg. <em>Type</em> KP BJTP D10 seberat 5.158 kg dan BJTP D8 seberat 3.010 kg. Persentase sisa material besi tulangan sebesar 0,65 %.</p> Rahmat Wahyu Abadi, Herman Susila, Gunarso ##submission.copyrightStatement## http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3543 Sun, 16 Jun 2024 14:30:18 +0700 PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD) http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3544 <p>Proyek bangunan perumahan dan bangunan pemukiman <em>(residential construction)</em>, adalah suatu proyek pembangunan perumahan atau pemukiman berdasarkan pada tahapan pembangunan yang serempak dengan penyediaan prasarana penunjang. Proyek konstruksi memiliki kendala, antara lain adalah keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan dan pembengkakan biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis durasi waktu yang optimal dan efisien pada proyek pembangunan perumahan menggunakan metode <em>CPM (Critical Path Method)</em>. Penelitian ini menggunakan metode <em>Critical Path Method (CPM)</em>. Yang dimana data dalam penelitian ini berasal dari jadwal pekerjaan <em>(time schedule)</em> dan rencana anggaran biaya yang dibuat manajemen Pembangunan Perumahan Griya Sejahtera Colomadu 2. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode <em>CPM</em> lalu dicari dengan jalur / lintasan pekerjaan kritisnya menggunakan jaringan kerja <em>(network planning)</em>, setelah diperoleh batas waktu maksimum pekerjaan selanjutnya akan dipercepat menggunakan metode <em>Critical Pat</em><em>h Method (CPM)</em>. Kemudian untuk analisis optimasi biaya pada penelitian ini, menggunakan metode percepatan dengan alternatif penambahan tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa proyek Pembangunan Perumahan Griya Sejahtera Colomadu 2 mengalami keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan dan pembengkakan biaya, yaitu dengan total durasi 242 hari kerja, dan durasi normal pekerjaan kritisnya adalah 190 hari kerja. Hasil perhitungan percepatan dengan alternatif penambahan tenaga kerja memiliki total durasi 152 hari dan memiliki total biaya upah tenaga kerja sebesar Rp 46.993.580,88.</p> Muhammad Lutfi Fahrul Arifin, Gatot Nursetyo, Teguh Yuono ##submission.copyrightStatement## http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3544 Wed, 19 Jun 2024 12:52:27 +0700 ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI TRANI http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3545 <p>Daerah Irigasi Trani merupakan salah satu bendung yang berada di Provinsi Jawa Tengah tepatnya berada di Kabupaten Sukoharjo dan kabupaten Karanganyar, seiring pertumbuhan penduduk terjadi perubahan tata guna lahan menjadi daerah permukiman. Sehingga diperlukan analisis kebutuhan air irigasi pada Daerah Irigasi Trani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah aset prasarana / bangunan fisik di jaringan irigasi, untuk mengetahui luas areal Daerah Irigasi Trani, untuk mengetahui besarnya jumlah kebutuhan air irigasi maksimum dan kebutuhan air irigasi minimum pada Daerah Irigasi Trani dengan perhitungan manual (metode KP-01). Dari hasil penelitian didapatkan hasil antara lain Bendung Trani memiliki total 237 aset bangunan prasarana fisik, Sebagian besar prasarana fisik tersebut dalam kondisi baik dan masih dapat berfungsi dengan baik. Luas Areal Daerah Irigasi Trani didapatkan hasil seluas 1486,7 Ha menggunakan bantuan google earth. Kebutuhan air irigasi maksimum tanaman padi diperoleh sebesar 5,99 m<sup>3</sup>/detik pada periode pertama dan pada periode kedua bulan Desember, Kebutuhan minimum air tanaman padi diperoleh sebesar 2,16 m<sup>3</sup>/detik yaitu pada periode pertama bulan Februari. Sedangkan untuk perhitungan Kebutuhan air irigasi maksimum tanaman palawija terjadi pada periode kedua bulan Juli yaitu sebesar 4,32 m<sup>3</sup>/detik dan kebutuhan air irigasi minimum tanaman palawija terjadi pada periode kedua bulan Oktober yaitu sebesar 0,82 m<sup>3</sup>/detik</p> Rio Susanto, Erni Mulyandari, RA Dinasty Purnomoasri ##submission.copyrightStatement## http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3545 Thu, 20 Jun 2024 09:51:42 +0700 Re-Disain Profil Baja Pada Sistem Portal Frame Bangunan Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banyuwangi http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3546 <p><em>Laboratorium pada umumnya digunakan untuk kegiatan percobaan, pengukuran, perkuliahan, penelitian atau riset ilmiah. Untuk menunjang kegiatan perkuliahan, Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banyuwangi telah membangun gedung Laboratorium Teknologi Rekayasa Jalan dan Jembatan pada tahun 2021. Sistem struktur bangunan laboratorium berupa portal frame menggunakan material baja profil IWF. Tahap perencanaan dimensi kolom utama yang digunakan yaitu profil IWF 200.100.7.10 sedangkan kuda- kuda rafter menggunakan IWF 150.75.5,5.9,5. Kendala yang terjadi saat tahap pelaksanaan konstruksi yaitu ketersediaan bahan baja profil di lokasi pekerjaan. Kontraktor mengajukan perubahan disain profil IWF untuk elemn kolom dan kuda- kuda sesuai ketersediaan baja profil dipasaran. Tujuan re- disain baja profil untuk mengetahui keamanan dan kehandalan struktur bangunan terhadap beban kerja. Metode yang digunakan adalah pemodelan menggunakan aplikasi komputer. Perancangan baja profil didasarkan pada SNI 03-2847-2002 dan SNI 03-1726- 2012 Tata Cara Perancangan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung. Hasil analisis yaitu tegangan tekan kolom (s<sub>x</sub>) sebesar 360,69 kg/cm<sup>2 </sup>dan (s<sub>y</sub>) sebesar 2.392,16 kg/cm<sup>2</sup>. Nilai tersebut lebih kecil dari tegangan ijin sebesar 2.500 kg/cm<sup>2</sup>. Nilai lendutan profil baja untuk elemen kuda- kuda sebesar 2,39 cm. Kondisi ini memenuhi lendutan ijin sebesar 2,83 cm. Profil baja IWF 200.100.5,5.8 dan IWF 150.75.5.7 mempunyai kekuatan yang cukup dan dapat digunakan sebagai material struktur</em></p> Dadang Dwi Pranowo, Enny Widawati, Anthon deFretes ##submission.copyrightStatement## http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3546 Fri, 21 Jun 2024 10:49:59 +0700 Evaluasi Kinerja Teknis Jaringan Distribusi Air minum PDAM Way Rilau dengan Epanet 2.2 http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3691 <p>Salah satu indikator untuk mengukur pemenuhan kebutuhan air minum yang berkelanjutan adalah persentase rumah tangga yang dapat mengakses layanan sumber air minum. PDAM Way Rilau sebagai salah satu penyedia layanan air minum Teluk Betung Timur dengan jangkauan 335 sambungan rumah (SR) setara dengan 1.340 jiwa. Angka ini hanya memenuhi 2,48% jiwa dari keseluruhan jumlah penduduk Teluk Betung Timur. Berdasarkan fenomena tersebut, perlu adanya peningkatan persentase sambungan rumah untuk menjamin akses pemenuhan air minum yang berkelanjutan. Evaluasi pada tingkat konsumen diperlukan untuk menilai aspek-aspek yang perlu ditingkatkan khususnya dalam hal teknis pada jaringan distribusi air minum. Hasil evaluasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar pengembangan akses layanan air minum. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja teknis jaringan distribusi PDAM Way Rilau dan merumuskan alternatif solusi terhadap parameter teknis seperti debit, kecepatan aliran serta tekanan yang tidak memenuhi kriteria teknis. Berdasarkan hasi survei kepada 57% responden menyatakan distribusi air tidak berjalan baik. Evaluasi dilakukan dengan model numerik Epanet 2.2. menunjukkan bahwa pada jam puncak beberapa titik memiliki nilai debit minus, tekanan dibawah 10 m dan kecepatan di bawah 0,3 m/s. Alternatif yang dipilih untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah merubah dimensi pipa dan memberi katup pada beberapa <em>junction</em></p> Indri Rahmandhani Fitriana, Mashuri, Made Arya Dwipayana ##submission.copyrightStatement## http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3691 Sat, 22 Jun 2024 11:54:43 +0700 PENGARUH CAMPURAN SERAT BAJA PADA BETON GEOPOLIMER DITINJAU KUAT TARIK BELAH http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3728 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh campuran serat baja pada beton geopolimer dalam hal kuat tarik belah, workability (uji slump), dan berat jenis beton. Serat baja ditambahkan ke dalam campuran beton geopolimer dengan variasi persentase tertentu, dan kemudian dilakukan pengujian untuk mengukur kuat tarik belah, workability, dan berat jenis beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serat baja secara signifikan meningkatkan kuat tarik belah beton geopolimer. Selain itu, penambahan serat baja juga mempengaruhi workability beton, di mana semakin tinggi persentase serat baja, workability cenderung menurun. Namun, perubahan pada berat jenis beton tidak terlalu signifikan dengan penambahan serat baja. Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh campuran serat baja pada sifat-sifat beton geopolimer, sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam pengembangan beton geopolimer yang diperkuat dengan serat baja. Penelitian ini memberikan sumbangan penting dalam pengembangan bahan konstruksi yang ramah lingkungan dan memiliki kinerja mekanik yang baik.</p> Muhammad Vahlefi M., Pratika Riris Putrianti, Agustinus Agus Setiawan ##submission.copyrightStatement## http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3728 Mon, 24 Jun 2024 20:25:24 +0700 DESIGN OF DORMITORY STRUCTURE WITH STEEL SPECIAL MOMENT FRAMES http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3753 <p>Colomadu District is one of the districts located in Karanganyar Regency, Central Java Province. It is projected that the economy in this area will grow through business sectors such as goods and services, tourism, and industry, thus the construction of a Dormitory Building is planned in the area. Considering its proximity to Yogyakarta Province, which frequently experiences earthquakes, earthquake-resistant buildings are necessary to reduce the risk of casualties and material losses. Therefore, the design of this building utilizes a Special Moment Resisting Frame (SRPMK) system. The building with SRPMK is designed with the concept of SCWC (Strong Column and Weak Beam), where the column elements are stronger than the beam elements. This design aims to create a structural system that can withstand seismic forces, in accordance with SNI 2847:2019 requirements. Seismic force loading is analyzed using the response spectrum method, and the structural calculations are performed using ETABS V9.7.4 software. From the planning results, the dimensions obtained include a Bondek floor slab thickness of 130 mm, beam dimensions B1A 150x400 mm, B2A 200x400 mm, B2B 200x400 mm, B2C 200x400 mm, B2D 200x400 mm, B2E 200x400 mm, B3A 200x500 mm, B3B 200x500 mm, B4A 300x150 mm, B5A 300x150 mm, BS 150x300 mm, and column dimensions KP 150x150 mm, K1A 200x300 mm, K2A 400x550 mm, K3A 450x650 mm, and K4 350x500 mm.</p> Rasyiid Lathiif Amhudo, Dwi Prasetyo Utomo ##submission.copyrightStatement## http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JCEIT/article/view/3753 Fri, 28 Jun 2024 07:30:46 +0700