PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN IMAGERY TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SMASH BULUTANGKIS PADA SEKOLAH BULUTANGKIS KUSUMA KLATEN TAHUN 2018

  • SHAFIRA AINUN NIHA M.
  • BAMBANG WIJANARKO

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pengaruh penggunaan metode latihan audio visual dan imagery terhadap peningkatan keterampilan smash bulutangkis pada siswa Sekolah Bulutangkis Kusuma Klaten tahun 2018. (2) Penggunaan metode latihan yang lebih baik antara audio visual dan imagery terhadap peningkatan keterampilan smash bulutangkis pada siswa Sekolah Bulutangkis Kusuma Klaten tahun 2018.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pemain bulutangkis Sekolah Bulutangkis Kusuma Klaten tahun 2018 sebanyak 30 atlet.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas, uji normalitas. Hasil analisis data uji reliabilitas hasil tes awal  smash diperoleh nilai r hitung spearman brown sebesar 0,625 yang nilainya > 0,6  artinya bahwa uji smash bersifat reliabel. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Hasil probabilitas uji normalitas berturut-turut pre-test smash kanan audio visual, pre-test smash kanan imagery, pre-test smash kiri audio visual, pre-test smash kiri imagery, post test smash kanan audio visual, post-test smash kanan imagery, post-test smash kiri audio visual, post-test smash kiri imagery yaitu 0,001; 0,245; 0,245; 0,258; 0,025; 0,004; 0,045; 0,015. yang berarti data berdistribusi normal yaitu yang nilai probabilitas > 0,05 pada observasi, pre-test-smash kanan, pre-test smash kiri audio visual,dan pre-test smash kiri imagery. Sisanya tidak berdistribusi normal yaitu yang nilai probabilitas < 0,05 pada observasi pre-test smash kanan dan semua observasi post-test. Karena terdapat observasi tidak normal maka asumsi normalitas tidak terpenuhi. Sehingga pengujian menggunakan statistik nonparametrik dan tidak perlu uji homogenitas.

Analisis data tes awal kelompok audio visual dan imagery pada smash kanan yaitu diperoleh nilai p sebesar 0,902 > 0,05 sedangkan pada smash kiri probabilitas sebesar 0,841 > 0,05. yang berati tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tes awal kelompok audio visual dan imagery. Analisis data peningkatan audio visual pada smash kanan diperoleh probabilitas sebesar 0,129 > 0,05 sedangkan pada smash kiri probabilitas sebesar 0,470 > 0,05 yang berarti tidak ada peningkatan signifikan smash pada kelompok audio visual. Analisis data peningkatan imagery pada smash kanan diperoleh probabilitas sebesar 0,603 > 0,05 sedangkan pada smash kiri diperoleh probabilitas sebesar 0,317 > 0,05 yang berarti tidak ada peningkatan signifikan smash pada kelompok imagery.  Analisis data tes akhir smash akhir antara kelompok audio visual dan imagery pada smash kanan diperoleh probabilitas 0,297 > 0,05 sedangkan pada smash kiri diperoleh probabilitas sebesar 0,833 > 0,05. Yang berarti tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan audio visual dan imagery. Persentase peningkatan perlakuan audio visual pada smash kanan sebesar 18,5 dan smash kiri sebesar 12,5. Sedangkan pada perlakuan imagery pada smash kanan sebesar 7,7 dan pada smash kiri sebesar 8,0. Yang berarti perlakuan audio visual cenderung lebih baik dibandingkan imagery.

Author Biography

BAMBANG WIJANARKO
FKIP UNS SURAKARTA
Published
2018-07-02
How to Cite
NIHA M., S. A., & WIJANARKO, B. (2018). PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN IMAGERY TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SMASH BULUTANGKIS PADA SEKOLAH BULUTANGKIS KUSUMA KLATEN TAHUN 2018. Jurnal Ilmiah Spirit, 18(2). https://doi.org/10.36728/jis.v18i2.733