KEJAR TUMBUH DAMPAK STUNTING ANAK USIA DINI MELALUI PENDAMPINGAN MAKANAN TAMBAHAN
Abstract
Permasalahan kejadian stunting pada anak balita merupakan persoalan nasional yang terus menjadi sorotan, termasuk di Kenagarian Salibutan. berbagai macam penyebab kejadian stunting terutama rendahnya kualitas asupan makanan anak balita terutama pada usia 1000 hari pertama kehidupan, kurangnya kualitas makanan ibu hamil dan menyusui serta masih tingginya angka anemia pada remaja putri juga menjadi sebab yang memicu kejadian stunting. Penting dilakukan kegiatan sebagai upaya untuk mengurangi kejadian stunting anak balita. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi dan pendampingan ibu-ibu dan remaja putri dalam mengenal penyebab stunting dan pendampingan pengolahan makanan sehat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan ibu anak balita untuk memperbaiki status gizi anak balita melalui pemberian makanan tambahan sehat dan bergizi seimbang. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Agustus hingga November 2024 bertempat di Kenagarian Salibutan Kabupaten Padang Pariaman. Metode dalam kegiatan ini melalui pendekatan partisipatif khalayak sasaran dan pendampingan dengan membentuk Komunitas Anti Stunting sebagai pusat pencegahan stunting di nagari. Hasil dari kegiatan pengabdian ini, pendampingan melalui komunitas peduli stunting ibu hamil dan remaja putri adanya peningkatan yang signifikan pada tingkat pengetahuan terhadap stunting dengan (p<0,05), diperoleh rata-rata pre-test 10,65±1,57 dan rata-rata post-test 12,20±1,23. Selanjutnya peserta pengabdian memiliki keterampilan yang optimal dalam pembuatan makanan tambahan berbasis protein tinggi. Kesimpulan kegiatan pengabdian dengan cara memberikan pengetahuan tentang stunting dan memberikan metode pembuatan menu makanan tambahan untuk balita sangat efektif, pembuatan menu makanan harus sesuai dengan kebutuhan zat gizinya. Diharapkan kepada ibu hamil dan remaja putri khususnya di kanagarian Salibutan dapat menerapkan di lingkungan keluarga guna mencegah terjadinya kejadian stunting ini pada anak balita.