Peningkatan Adopsi Petani Terhadap Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Padi Organik
Peningkatan Adopsi Petani Terhadap Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Padi Organik
Abstract
Penerapan Good Agricultural Practice (GAP) merupakan inovasi yang diimplementasikan pada Kelompok Tani Pangudi Bogo sebagai upaya dalam melaksanakan SOP-GAP padi organik agar padi yang dihasilkan dapat memenuhi standar. Namun, adopsi dari inovasi GAP padi organik belum diketahui apakah petani benar-benar mengimplementasikan sesuai dengan GAP padi organik. Tujuan penelitian ini (1) mengetahui adopsi petani terhadap penerapan GAP padi organik (2) mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi adopsi petani terhadap penerapan GAP padi organik (3) mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan adopsi petani terhadap penerapan GAP padi organik. Metode penentuan lokasi dengan purposive yaitu pada Kelompok Tani Pangudi Bogo. Jumlah sampel sebanyak 30 petani padi organik. Metode analisis data menggunakan analisis linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adopsi petani terhadap penerapan Good Agricultural Practice (GAP) padi organic yang tergolong tinggi meliputi penggunaan lahan dan tanah, penggunaan benih, penanaman, pemupukan, transportasi dan pergudangan sedangkan untuk kategori sedang meliputi penyiangan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, panen dan pascapanen. Faktor yang mempengaruhi adopsi petani adalah partisipasi, penyuluhan, dan pengalaman bertani organic. Peningkatan adopsi dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi dan keterlibatan petani dalam menerapkan SOP-GAP padi organic, meningkatkan frekuensi penyuluhan, dan menambah pengalaman bertani organic.