JURNAL ILMIAH AGRINECA
https://ejournal.utp.ac.id/index.php/AFP
<p><strong>Penerbit: </strong>Journal Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.</p> <p><strong>Focus and Scope: </strong>Berisikan penelitian penelitian pada bidang ilmu pertanian agroteknologi dan agribisnis.</p> <p><strong>Keberkalaan: </strong>Terbit 1 Tahun 2 Kali : Januari dan Juli</p>Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakartaen-USJURNAL ILMIAH AGRINECA2301-6698Efektivitas Penambahan Pupuk Kandang Kambing dan NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Terung (Solanum melongena L.)
https://ejournal.utp.ac.id/index.php/AFP/article/view/4277
<p>Produksi pertanian dapat meningkat dengan bercocok tanam. Teknik budidaya terung efektif menggunakan pupuk yang efisien dapat meningkatkan produksi terung. Penelitian mempunyai tujuan menganalisa interaksi penggunaan pupuk kandang kambing dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Riset menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial. Faktor pertama adalah pupuk kandang kambing (P) ada tiga level, yaitu 360gr/tanaman, 720gr/tanaman, dan 1080gr/tanaman. Faktor kedua yaitu NPK Mutiara (N) terdiri tiga level, yaitu 10gr/tanaman, 20gr/tanaman, 30gr/tanaman sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan. Data pengamatan dianalisis menggunakan Anova. Hasil analisa data disimpulkan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun terjadi interaksi pada 35 hari setelah tanam, hasil tertinggi diperoleh perlakuan P3N2 yaitu tinggi tanaman 62,73cm dan jumlah daun 7 helai pada dosis pupuk kandang kambing 1080 gr/tanaman dengan pupuk NPK mutiara 20 gr/tanaman. Pada pengukuran berat buah, panjang buah, jumlah buah tidak terjadi interaksi, berpengaruh nyata pada perlakuan tunggal dengan rata rata berat tertinggi 157,9 gram, panjang buah tertinggi 20,28 Cm dan jumlah buah terbanyak dengan rata-rata 2,2 buah/ tanaman pada pemberian pupuk kandang kambing 1080 gram/tanaman.</p>Diva Naufa AnwarNunuk HelilusiatiningsihYushi Mardiana
Copyright (c) 2025 JURNAL ILMIAH AGRINECA
2025-07-302025-07-302521810.36728/afp.v25i2.4277Saluran dan Bauran Pemasaran Produk Agribisnis di Peternakan Donba Enggar Kecamatan Pare Kabupaten Kediri
https://ejournal.utp.ac.id/index.php/AFP/article/view/4838
<p>Penelitian ini dilaksanakan di Donba Enggar Farm yang berlokasi di Kecamatan Pare pada bulan November sampai dengan Desember 2024 dengan tujuan untuk mengidentifikasi saluran pemasaran dan margin produk agribisnis di Donba Enggar Farm serta menganalisis bauran pemasaran 4P (product, place, price, promotion) dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi saluran pemasaran dan margin produk agribisnis yang dilaksanakan di Donba Enggar Farm Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. (2) Menganalisis bauran pemasaran produk agribisnis di Donba Enggar Farm Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Seluruh saluran produk agribisnis di Donba Enggar Farm baik domba maupun produk pakan dapat dikatakan efisien karena memiliki nilai farmer's share lebih dari 40%. Bauran pemasaran produk peternakan Donba Enggar, yaitu domba dan pakan, meliputi penggunaan kandang bertingkat dan pengelolaan kandang modern. Hal ini didukung oleh lokasi yang strategis dengan ketersediaan bahan pakan yang baik. Harga yang ditetapkan Donba Enggar untuk setiap produk pada umumnya mengikuti harga pasar, kecuali untuk produk pakan yang diproduksi sendiri oleh peternakan.</p>Moh Raihan Aditiya PrimaditoHeru SetiyadiVifi Nurul Choirina
Copyright (c) 2025 JURNAL ILMIAH AGRINECA
2025-07-302025-07-3025292010.36728/afp.v25i2.4838Peningkatan Adopsi Petani Terhadap Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Padi Organik
https://ejournal.utp.ac.id/index.php/AFP/article/view/5222
<p>Penerapan <em>Good Agricultural Practice</em> (GAP) merupakan inovasi yang diimplementasikan pada Kelompok Tani Pangudi Bogo sebagai upaya dalam melaksanakan SOP-GAP padi organik agar padi yang dihasilkan dapat memenuhi standar. Namun, adopsi dari inovasi GAP padi organik belum diketahui apakah petani benar-benar mengimplementasikan sesuai dengan GAP padi organik. Tujuan penelitian ini (1) mengetahui adopsi petani terhadap penerapan GAP padi organik (2) mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi adopsi petani terhadap penerapan GAP padi organik (3) mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan adopsi petani terhadap penerapan GAP padi organik. Metode penentuan lokasi dengan purposive yaitu pada Kelompok Tani Pangudi Bogo. Jumlah sampel sebanyak 30 petani padi organik. Metode analisis data menggunakan analisis linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adopsi petani terhadap penerapan <em>Good Agricultural Practice</em> (GAP) padi organic yang tergolong tinggi meliputi penggunaan lahan dan tanah, penggunaan benih, penanaman, pemupukan, transportasi dan pergudangan sedangkan untuk kategori sedang meliputi penyiangan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, panen dan pascapanen. Faktor yang mempengaruhi adopsi petani adalah partisipasi, penyuluhan, dan pengalaman bertani organic. Peningkatan adopsi dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi dan keterlibatan petani dalam menerapkan SOP-GAP padi organic, meningkatkan frekuensi penyuluhan, dan menambah pengalaman bertani organic.</p>SuswadiArbiantiMutiarra Ridyo ArumTeguh SupriyadiFaustina YuniastutiSuyanti
Copyright (c) 2025 JURNAL ILMIAH AGRINECA
2025-07-302025-07-30252212810.36728/afp.v25i2.5222Karakterisasi Jamur Patogen Penyebab Penyakit Pada Tanaman Srikaya (Annona Squamosa) di UD. Sabila Farm
https://ejournal.utp.ac.id/index.php/AFP/article/view/4998
<p>Soursop (<em>Annona squamosa</em>) is a horticultural crop with high economic value. However, this plant is susceptible to diseases caused by pathogenic fungal infections, which can reduce yield and fruit quality. This study aims to identify pathogenic fungi affecting soursop plants at UD. Sabila Farm and understand their role in disease development. The research was conducted at UD. Sabila Farm, located in Kapanewon Pakem, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta. Further laboratory analyses were carried out at the Biology Laboratory, Faculty of Agriculture, Universitas PGRI Yogyakarta. The study employed field exploration and laboratory identification using <em>Potato Dextrose Agar</em> (PDA), samples were collected from leaves, stems, and fruits showing signs of infection. The findings revealed several fungal pathogens contributing to plant diseases, such as <em>Colletotrichum</em> sp., <em>Fusarium solani</em> sp., and <em>Curvularia</em> sp.. Morphological characterization and pathogenicity analysis provide a foundation for developing effective disease management strategies. This research is expected to support farmers in maintaining plant health and improving soursop production sustainably.</p>Azis PurnomoDion PratamaPuguh Bintang PamungkasArgawi Kandito
Copyright (c) 2025 JURNAL ILMIAH AGRINECA
2025-07-302025-07-30252293610.36728/afp.v25i2.4998Pengaruh Kinetin dan GA3 Terhadap Pertumbuhan Anggrek Hibrida Coelogyne Secara In Vitro
https://ejournal.utp.ac.id/index.php/AFP/article/view/5182
<p>Anggrek hitam memiliki nilai ornamental dan ekonomi yang tinggi karena munculnya varietas unggul yang dikembangkan melalui hibridisasi dan seleksi. Kultur jaringan menawarkan metode yang efisien untuk perbanyakan massal dari varietas hibrida tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimal Kinetin dan GA3 untuk perbanyakan in vitro subkultur anggrek hibrida Coelogyne. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari dua variabel perlakuan dan empat ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi Kinetin yang terdiri dari tiga taraf: 0 ppm, 0,5 ppm, dan 1 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi GA3 yang juga terdiri dari tiga taraf: 0 ppm, 0,5 ppm, dan 1 ppm, sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan. Karakteristik yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, dan berat tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi Kinetin 0,5 ppm dan GA3 1 ppm menghasilkan jumlah tunas terbanyak (11,20 tunas) dan jumlah daun terbanyak (12,38 helai), sementara kombinasi Kinetin 0,5 ppm dan GA3 1 ppm juga menghasilkan tinggi tanaman optimal (1,41 cm), jumlah akar (7,00 buah), dan panjang akar (0,61 cm).</p>Ahmad YunusSri Hartati
Copyright (c) 2025 JURNAL ILMIAH AGRINECA
2025-07-302025-07-30252374410.36728/afp.v25i2.5182Respon Bawang Merah Varietas Bima Terhadap Aplikasi Mikoriza dan Pupuk Organik Cair Limbah Rumah Tangga
https://ejournal.utp.ac.id/index.php/AFP/article/view/5387
<p>Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang permintaannya selalu mengalami peningkatan. Budidaya organik dengan memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik serta mikoriza merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi bawang merah varietas Bima. Penelitian dilaksanakan dari Februari hingga Mei 2025 di Desa Koripan, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikoriza dan pupuk organik cair (POC) dari limbah rumah tangga terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah varietas Bima. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) menggunakan dua faktor, yaitu dosis mikoriza (0, 5, dan 10 gram) dan interval penyiraman POC (0, 3, 6, dan 9 hari sekali). Hasil menunjukkan bahwa pemberian mikoriza dosis 10 gram memberikan hasil terbaik terhadap berat umbi (32,75 gram), jumlah umbi (7,20), dan berat umbi konsumsi (31,12 gram). Sementara itu, interval penyiraman POC setiap 3 hari sekali (P2) menghasilkan berat umbi (36,83 gram), jumlah umbi (8,00), dan berat umbi konsumsi (35,44 gram), yang merupakan hasil tertinggi dari semua perlakuan. Kombinasi perlakuan mikoriza dan interval penyiraman POC secara signifikan mampu meningkatkan produktivitas tanaman secara organik dan ramah lingkungan.</p>DaryantiR. SoelistijonoSiti Mardhika SariTyas Soemarah Kurnia DewiPramudika Restu Putra Abadi
Copyright (c) 2025 JURNAL ILMIAH AGRINECA
2025-07-302025-07-30252455410.36728/afp.v25i2.5387Analisa Proksimat Jenis Daun Benalu dan Kelayakan Produk Sebagai Minuman Kesehatan
https://ejournal.utp.ac.id/index.php/AFP/article/view/4900
<p>Daun benalu merupakan tanaman yang menempel pada tanaman lain tetapi belum banyak mendapatkan perhatian dalam penanganannya. Urgensi penelitian ini adalah Pengobatan secara kimia sangat mahal dan besarnya efek samping obat kimia maka benalu sebagai alternatif bahan alam dapat digunakan sebagai agen antikanker, antibakteri dan penyakit lain. Tujuan penelitian adalah mempelajari kandungan proksimat 3 jenis daun benalu dan kelayakan produk sebagai minuman kesehatan. Metode penelitian adalah uji kuantitatif proksimat dan kelayakan produk dengan metode SWOT. Bahan baku yang diuji adalah daun benalu jambu, daun benalu mangga dan kelengkeng. Penelitian dilaksanakan bulan Maret hingga Mei tahun 2025. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut kadar proksimat meliputi kadar air, protein, lemak, karbohidrat, serat dalam % adalah daun benalu mangga : 11,13 ± 1,22 | 7,19 ± 0,84 | 8,58 ± 0,41 | 54,25 ± 2,14 | 17,59 ± 0,83 | ; daun benalu kelengkeng : 11,15 ± 1,05 | 14,25 ± 0,95 | 13,13 ± 0,34 | 51,25 ± 1,92 | 12,10 ± 0,72 |; daun benalu jambu air : | 12,58 ± 1,34 | 8,26 ± 0,63 | 11,30 ± 0,24 | 60,20 ± 2,31 | 14,65 ± 0,62 |. Kelayakan produk dari 3 jenis daun benalu menurut analisa SWOT memiliki potensi untuk minuman kesehatan. Daun benalu kelengkeng memiliki potensi mempunyai kadar protein, lemak yang paling tinggi dan seratnya paling rendah dibanding jenis lainnya.</p>Endro Puji AstokoNunuk HelilusiatiningsihPamuji Setyo Utomo
Copyright (c) 2025 JURNAL ILMIAH AGRINECA
2025-07-302025-07-30252556210.36728/afp.v25i2.4900Pengaruh Konsentrasi NAA dan BAP Terhadap Variabel Pertumbuhan Planlet Anggrek DLB
https://ejournal.utp.ac.id/index.php/AFP/article/view/5448
<p>Anggrek Dendrobium merupakan genus dengan banyak spesies dan varietas yang tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Bunga Dendrobium memiliki bentuk dan warna yang menarik, seperti putih, ungu, dan merah muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konsentrasi Naphthalene Acetic Acid (NAA) dan Benzyl Amino Purine (BAP) terhadap beberapa variabel pertumbuhan planlet anggrek DLB, meliputi jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah akar, dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamatan jumlah daun pada konsentrasi NAA 1 ppm menunjukkan hasil sebesar 12,75, yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi 0 ppm. Di sisi lain, konsentrasi BAP tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah daun. Pada pengamatan tinggi tanaman, konsentrasi BAP 1 ppm menghasilkan tinggi tanaman tertinggi, yaitu 4,38 cm. Penghitungan jumlah akar pada konsentrasi NAA 1 ppm menghasilkan angka 6,16, yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi 0 ppm. Sementara itu, pada konsentrasi BAP 2 ppm, jumlah akar mencapai 6,41, yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi BAP lainnya. Pengamatan panjang akar pada konsentrasi NAA 3 ppm menghasilkan akar terpanjang, yaitu 4,90 cm, yang lebih panjang secara signifikan dibandingkan dengan konsentrasi lainnya. Pemberian hormon pada berbagai konsentrasi memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan planlet anggrek, memberikan wawasan tentang propagasi anggrek melalui kultur jaringan.</p>FitriaSri
Copyright (c)
2025-07-302025-07-30252637210.36728/afp.v25i2.5448Pematahan Dormansi Teknis dan Komposisi Media Semai Pada Pembibitan Tanaman Kacang Sacha Ichi (Plukenetia volubilis L.)
https://ejournal.utp.ac.id/index.php/AFP/article/view/5424
<p>Sacha inchi (Plukenetia volubilis L.) is one of the underutilized crops that has been adopted as a food source due to its high nutritional value, which is gradually being recognized as having potential benefits for human health. An initial obstacle to the cultivation of this commodity is seed dormancy, which requires a solution. The objectives of this study are 1) to determine the first count and final count in testing the germination capacity of seeds and suitable germination media. A completely randomized design (CRD) factorial was selected for this study. Factor 1 was P1 (ordinary water), P2 (water at 50 °C), P3 (water at 80 °C), and factor.</p> <p>2 was M1 = soil:compost (2:1), M2 = soil: Sand (2:1), M3 = Soil:Sand:Compost (2:1:1). Each combination was repeated three times, with each combination consisting of 4 polybags, totaling have 135 polybags. Data were analyzed using F-tests with analysis of variance (ANOVA). If a significant effect was observed, a BNT test (5%) was conducted. Based on the research conducted, there was no significant interaction effect between seed soaking techniques and planting medium composition on germination observation. Breaking dormancy using different water immersion temperatures affects plant height at 21 days after sowing (DAS) and the number of leaves at 7 DAS. 3. Growing medium treatment has a significant effect on the number of leaves, and the M3 medium (soil : sand : compost) shows a significantly better effect compared to the l treatment.</p>Nur FitriyahTitik IrawatiWidyana RahmatikaNeha Amanda
Copyright (c)
2025-07-302025-07-30252738010.36728/afp.v25i2.5424Pengaruh Dosis Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Pada Sistem Salibu
https://ejournal.utp.ac.id/index.php/AFP/article/view/4898
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil padi sistem Salibu varietas Inpari 42 Agritan GSR. Percobaan dilakukan di lahan sawah yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri dari empat perlakuan dosis pupuk urea, yaitu: kontrol, 7,5 g/rumpun, 15 g/rumpun, dan 22,5 g/rumpun, dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang malai, bobot kering keseluruhan, bobot biji kering keseluruhan, bobot 1000 biji bernas, dan bobot kering tajuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian urea 15 g/rumpun merupakan perlakuan optimal untuk meningkatkan bobot biji kering keseluruhan dan bobot 1.000 biji bernas. Sementara itu, dosis 22,5 g/rumpun menghasilkan nilai tertinggi pada bobot kering tajuk. Analisis uji regresi kuadratik menghasilkan dosis optimum sebesar 22,04 g/rumpun untuk bobot biji kering keseluruhan, dan 13,80 g/rumpun untuk bobot 1.000 biji bernas. Disarankan agar penelitian selanjutnya difokuskan pada pengujian rentang dosis pupuk urea dalam kisaran prediktif optimum untuk menguji validitas model regresi kuadratik pada berbagai kondisi agroekologi.</p>Wahyu Tri WibowoPaiman
Copyright (c) 2025 JURNAL ILMIAH AGRINECA
2025-07-302025-07-30252818810.36728/afp.v25i2.4898