Journal of Architecture Cultural and Tourism Studies https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS <p>JACTS (Journal of Architecture, Cultural, and Tourism Studies) adalah jurnal ilmu berkala yang diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan Oktober oleh program Studi Arsitekrtur Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.<br>Jurnal ini berfokus pada bidang arsitektur, kebudayaan, dan pariwisata.<br>JACTS merupakan media untuk mempublikasikan hasil penelitian ilmiah mahasiswa, akademisi, praktisi, dan pemerhati bidang arsitektur.<br>Setiap artikel yang diterbitkan diharapkan dapat memberikan wawasan dan menginspirasi kemunculan ide arsitektur yang berwawasan budaya.</p> <p>E ISSN 2987-4246</p> Universitas Tunas Pembangunan Surakarta en-US Journal of Architecture Cultural and Tourism Studies 2987-4246 PUSAT MITIGASI DAN EDUKASI BENCANA ALAM BERBASIS RESILIENSI KAWASAN MERAPI-MERBABU DI BOYOLALI https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/5401 <p>Pusat mitigasi memiliki peran penting dalam meminimalisir risiko dampak pasca bencana melalui strategi yang terarah, salah satunya strategi edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terdapat kawasan rawan Merapi-Merbabu yang menjadi lokasi pelatihan dan simulasi kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Pelatihan dan simulasi ini dilakukan dengan pendekatan komunitas berbasis resiliensi. Resiliensi adalah kemampuan individu atau komunitas untuk beradaptasi, menghadapi, dan bangkit kembali dari bencana. Penelitian ini bertujuan merumuskan konsep desain Pusat Mitigasi dan Edukasi Bencana Berbasis Resiliensi dengan pendekatan <em>green architecture</em>, sehingga bangunan yang dirancang mampu mewadahi kegiatan mitigasi sekaligus mengedukasi masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan membandingkan studi literatur sebab akibat dengan kebutuhan ruang yang ada. Penulisan ini mencakup mitigasi bencana alam, dan kondisi geografis Kabupaten Boyolali, serta konsep <em>Green Architecture</em>. Mitigasi bencana berfungsi sebagai upaya mengurangi risiko melalui pelayanan dan peningkatan kesadaran masyarakat. Kemudian juga mengupayakan edukasi yang berperan untuk membentuk pemahaman individu terhadap ancaman bencana.</p> Muchlis Iwan Nugroho Abito Bamban Yuuwono Copyright (c) 2025 Muchlis Iwan Nugroho, Abito Bamban Yuuwono https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-10-23 2025-10-23 3 2 116 139 10.36728/jacts.v3i2.5401 AGROWISATA METE YANG INTERAKTIF BERPENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN DI KABUPATEN WONOGIRI https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/5456 <p>Kabupaten Wonogiri, Jawa tengah, memiliki potensi besar dalam pengembangan agrowisata berbasis jambu mete dimana mete merupakan salah satu komoditas hasil bumi masyarakat setempat. Namun, pengembangan tersebut masih menghadapi berbagai tantangan seperti rendahnya nilai tambah produk, keterbatasan fasilitas penunjang, serta kurangnya edukasi dan partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan merancang agrowisata mete yang interaktif dengan pendekatan arsitektur berkelanjutan di Kabupaten Wonogiri sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat nilai tambah produk lokal, dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah kombinasi kuantitatif, kualitatif, dan komparatif dengan pengumpulan data melalui studi preseden, survei lapangan, dan kuesioner kepada 86 responden. Analisis lokasi, tapak, sirkulasi, program ruang, struktur, dan sistem utilitas dilakukan secara komprehensif untuk menghasilkan konsep perancangan yang ramah lingkungan dan partisipatif. Konsep massa bangunan terinspirasi dari bentuk biji jambu mete yang melengkung dan asimetris, melambangkan keunikan, pertumbuhan, dan keberlanjutan. Hasil rancangan diharapkan menciptakan destinasi wisata edukatif dan interaktif yang memberikan dampak sosial-ekonomi positif bagi masyarakat setempat dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.</p> Ajeng Afifah Imaya Lathif Rully Rully Copyright (c) 2025 Ajeng Afifah Imaya Lathif, Rully Rully https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-10-23 2025-10-23 3 2 140 156 10.36728/jacts.v3i2.5456 PUSAT REHABILITASI SOSIAL ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERBASIS RUANG TERAPEUTIK DI KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/5457 <p>Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dari tahun ke tahun, sementara fasilitas pelayanan kesehatan jiwa masih terbatas dan belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Kondisi ini menuntut adanya fasilitas rehabilitasi yang lebih terintegrasi dan berfokus pada pemulihan pasien secara holistik. Penelitian ini merumuskan konsep pusat rehabilitasi sosial ODGJ berbasis ruang terapeutik dengan menerapkan pendekatan arsitektur berkelanjutan. Metode yang digunakan meliputi analisis tapak untuk menentukan lokasi strategis, analisis kebutuhan ruang, penyusunan zonasi sesuai fungsi, serta perencanaan utilitas yang mendukung aktivitas rehabilitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip terapeutik seperti <em>care in community</em>, integrasi dengan unsur alam, pencahayaan alami, serta desain domestik yang hangat mampu meningkatkan kenyamanan psikologis dan mempercepat proses penyembuhan pasien. Selain itu, penerapan arsitektur berkelanjutan berkontribusi terhadap efisiensi energi, sirkulasi udara yang sehat, dan kualitas lingkungan yang lebih baik. Konsep ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi penyembuhan pasien, tetapi juga menjadi model fasilitas rehabilitasi yang ramah lingkungan, hemat energi, dan dapat diterapkan di daerah lain dengan permasalahan serupa.</p> Dendi Gian Fridel Candika Pratama Febrione Putri Rakhmanty Copyright (c) 2025 Dendi Gian Fridel Candika Pratama, Febrione Putri Rakhmanty https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-10-23 2025-10-23 3 2 157 169 10.36728/jacts.v3i2.5457 ECO RESORT DENGAN KONSEP WELLNESS LIVING DI KABUPATEN KARANGANYAR https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/5491 <p>Kesehatan mental merupakan isu global yang semakin mendapat perhatian, termasuk di Indonesia, yang mencatat salah satu angka penderita gangguan mental tertinggi di dunia. Rendahnya tingkat penanganan dan minimnya investasi di sektor ini menjadi tantangan utama. Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, pendekatan non-medis seperti pariwisata berbasis kesehatan menjadi solusi alternatif yang menjanjikan. Studi menunjukkan bahwa pengalaman wisata yang melibatkan interaksi sosial, paparan alam, dan aktivitas fisik memiliki efek terapeutik yang signifikan terhadap kesehatan mental. Konsep <em>wellness living</em> hadir sebagai respons terhadap kebutuhan akan keseimbangan fisik, mental, dan spiritual, dengan menekankan gaya hidup sehat dalam lingkungan yang mendukung. Eco resort menjadi salah satu bentuk arsitektur yang ideal dalam mewujudkan konsep ini, karena mampu mengintegrasikan akomodasi yang ramah lingkungan dengan fasilitas relaksasi dan pemulihan mental. Kabupaten Karanganyar dipilih sebagai lokasi pengembangan karena potensi alamnya yang kuat serta pertumbuhan sektor pariwisata yang positif. Karya tulis ini bertujuan untuk merancang dan mengeksplorasi potensi eco resort berbasis <em>wellness living</em> sebagai upaya preventif dan rehabilitatif bagi kesehatan mental, sekaligus sebagai kontribusi terhadap pengembangan ekonomi dan pariwisata berkelanjutan di wilayah tersebut.</p> Narendra Wijaya Wahyu Prabowo Copyright (c) 2025 Narendra Wijaya, Wahyu Prabowo https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-10-23 2025-10-23 3 2 170 189 10.36728/jacts.v3i2.5491 PUSAT EDUKASI DAN KONSERVASI HORTIKULTURA BERBASIS ARSITEKTUR KEBERLANJUTAN DI UNGARAN https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/5504 <p>Indonesia dikenal sebagai negara pertanian yang memiliki benyak kekayaan sumber daya alam, termasuk tanah yang subur serta iklim tropis yang mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Kota Semarang, terutama di daerah Ungaran adalah salah satu area yang mengalami dampak signifikan akibat perubahan penggunaan lahan dalam skala besar. Pusat Edukasi dan Konservasi Hortikultura dirancang sebagai fasilitas yang berfungsi untuk mendukung kegiatan edukasi, penelitian, dan pelestarian tanaman hortikultura. Penelitian ini bertujuan merancang konsep arsitektur berkelanjutan yang mampu mengakomodasi aktivitas konservasi, pembelajaran, serta pengembangan hortikultura di Ungaran, Jawa Tengah. Metodologi perancangan meliputi analisis tapak, kajian literatur, dan studi preseden guna memperoleh pendekatan desain yang sesuai dengan karakteristik lingkungan setempat. Prinsip arsitektur berkelanjutan diterapkan melalui strategi efisiensi energi, pemanfaatan material ramah lingkungan, serta sistem pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi. Hasil perancangan menghasilkan konsep tata ruang yang adaptif terhadap kondisi alam, zonasi fungsional yang jelas, serta sistem utilitas yang mendukung kegiatan konservasi. Secara keseluruhan, rancangan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian flora sekaligus memperkuat potensi ekonomi lokal berbasis hortikultura berkelanjutan.</p> Ovira Malika Dio Maharani Atika Candra Yulia Copyright (c) 2025 Ovira Malika Dio Maharani, Atika Candra Yulia https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-10-23 2025-10-23 3 2 190 213 10.36728/jacts.v3i2.5504 PUSAT EDUKASI PERTANIAN LAHAN KERING BERKELANJUTAN DI WONOGIRI https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/5517 <p>Pertanian merupakan salah satu kegiatan masyarakat dalam upaya memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga sebagai penyedia bahan baku kebutuhan industri, sehingga kegiatan pertanian ini bisa menunjang kebutuhan hidup masyarakat. Kabupaten Wonogiri memiliki lahan kering yang luas dengan potensi besar untuk dikembangkan sebagai basis pertanian berkelanjutan. Namun, keterbatasan air, degradasi lahan, dan rendahnya penerapan teknologi modern masih menjadi tantangan utama. Artikel ini merancang Pusat Edukasi Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan di Wonogiri sebagai sarana edukasi, penelitian, dan pelatihan bagi masyarakat, akademisi, serta praktisi pertanian. Perancangan mengusung pendekatan arsitektur berkelanjutan dengan prinsip ramah lingkungan, efisiensi energi, serta pemanfaatan material lokal. Fasilitas yang direncanakan meliputi ruang edukasi, laboratorium, area riset, <em>greenhouse</em>, asrama, serta area percontohan budidaya pertanian. Hasil rancangan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan inovasi sekaligus memperkuat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan lahan kering secara berkelanjutan. Dengan demikian, pusat edukasi ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah pembelajaran dan penelitian, tetapi juga sebagai sarana strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Wonogiri.</p> Prayogo Tri Panjalu Dedi Iskandar Copyright (c) 2025 Prayogo Tri Panjalu, Dedi Iskandar https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-10-23 2025-10-23 3 2 214 230 10.36728/jacts.v3i2.5517 SCALE UP INTERNATIONAL AIRPORT SULTAN SYARIF KASIM I DENGAN PENDEKATAN AEROCITY DEVELOPMENT https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/5520 <p>Penelitian ini bertujuan menyusun landasan konseptual perencanaan dan perancangan <em>Scale Up International Airport</em> Sultan Syarif Kasim I dengan pendekatan <em>Aerocity Development</em> di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Pendekatan ini dipilih untuk menjawab kebutuhan peningkatan kapasitas bandara eksisting di Pekanbaru yang telah mencapai batas optimal dan mengintegrasikan fungsi transportasi udara dengan pengembangan kawasan ekonomi. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui studi literatur, studi preseden, observasi lapangan, dan analisis data sekunder dari dokumen perencanaan resmi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan eks-Hak Guna Usaha (HGU) seluas ±1.000 hektare di Kabupaten Siak memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan aspek lokasi, topografi, klimatologi, aksesibilitas, dan jarak aman dari pemukiman padat. Program ruang yang diusulkan mencakup terminal berkapasitas lebih dari 10 juta penumpang per tahun, dilengkapi fasilitas <em>Air Traffic Control Tower</em>, apron, hanggar, dan area komersial yang terintegrasi dengan kawasan pendukung seperti hotel, pusat bisnis, dan wisata budaya Melayu Riau. Desain arsitektur memadukan konsep futuristik dengan ornamen lokal “pucuk rebung”, sementara sistem struktur dan utilitas dirancang berdasarkan prinsip keberlanjutan melalui penggunaan panel surya, IPAL terpusat, dan sistem keamanan berbasis IoT. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan bandara baru dengan konsep <em>Aerocity Development</em> di Kabupaten Siak tidak hanya meningkatkan kapasitas dan keselamatan operasional penerbangan, tetapi juga berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi regional yang berkelanjutan dan memperkuat identitas budaya lokal.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Scale Up, Bandara Internasional, <em>Aerocity Development</em>, Arsitektur Melayu Riau, Keberlanjutan, Perencanaan Kota</p> Nesya Andini Eny Krisnawati Copyright (c) 2025 Nesya Andini, Eny Krisnawati https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-10-23 2025-10-23 3 2 231 259 10.36728/jacts.v3i2.5520 PENERAPAN PENDEKATAN BIOPHILIC PADA PERANCANGAN CREATIVE HUB https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JACTS/article/view/5535 <p>Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif, terutama didorong oleh sector - sektor vital seperti industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, dan pertanian. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang fluktuatif dalam lima tahun terakhir juga tercermin di tingkat provinsi dan kota, seperti yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah dan Kota Surakarta. Surakarta memiliki potensi besar dalam industri kreatif, terutama di kalangan generasi muda yang inovatif. Namun, ketersediaan ruang representatif untuk kegiatan kolaboratif dan produktif masih terbatas. Oleh karena itu, dirancang <em>Creative Hub</em> sebagai pusat pengembangan industri kreatif di Surakarta yang menjadi ruang berkarya, belajar, dan berjejaring antar pelaku industri. Pendekatan <em>Biophilic Architecture</em> diterapkan untuk mengembalikan hubungan manusia dengan alam di tengah kota yang padat. Melalui pencahayaan alami, penghawaan silang, vegetasi, dan visual lanskap, <em>Creative Hub</em> ini dirancang untuk menciptakan ruang yang sehat, nyaman, dan inspiratif bagi penggunanya. Selain sebagai wadah produktivitas, bangunan ini juga berkontribusi terhadap kualitas lingkungan dan kesejahteraan psikologis pengguna dengan konsep arsitektur yang selaras dengan alam. Dengan begitu, <em>Creative Hub</em> diharapkan dapat memfasilitasi pengembangan kreativitas dan inovasi generasi muda sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan di Surakarta.</p> Muhammad Rafly Alfaridzi Akbar Preambudi Copyright (c) 2025 Muhammad Rafly Alfaridzi, Akbar Preambudi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-10-23 2025-10-23 3 2 260 277 10.36728/jacts.v3i2.5535