Konsep Happenstance Learning Untuk Pemecahan Masalah Bimbingan Karir di Sekolah
Abstract
Permasalahan pendidikan dinegara kita mulai dari kerusakan gedung sanpai pada mutu pendidikan kita yag tidak layak sampai dengan kualitas pendidikan yang kurang juga terutama dirisaukan dengan masalah tenaga kerja yang tidak tertampung oleh lapangan pekerjaan yang memadai. Pemerintah merasa perlu menggalakkan SMK untuk menjadikan generasi muda lebih kretif menciptakan lapangan kerja bukan mencari lapangan kerja untuk mengatasi pangangguran yang sulit terpecahkan selama ini.
Salah satu cara adalah sistem permagangan yang disebut sistem ganda. Sistem ini bertujuan menjawab tuntunan agar terwujud kesesuaian antara keluaran dunia pendidikan dan kebutuhan dunia kerja. Pelaksanaan gagasan ini bukan tanpa kendala masih adanya faktor budaya dan kesiapan sistem dalam praktek didunia industry. Tantangan bagi peseta didik secara akademis dan intelektusl perlu dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja.
Teori Happenstance Learning ( teori belajar kebetulan ) dapat menjawab kebutuhan siswa akan bimbingan karir. Happenstance learning percaya bahwa hal-hal yang terjadi dalam hidup individu seperti peristiwa-peristiwa yang tidak dapat diramalkan bisa menjadi sebuah keuntugan apabila individu mampu bereaksi secara positif dengan mengembangkan keterampilan kritis, dan konselor dapat mengarahkan kien untuk mengubah pengalaman-pengalaman masa lalu menjadi peluang untuk belajar eksplorasi.
Ada lima komponen konseling dalam menggunakan Happentance Learning :
(1)  Orientasi harapan konseli, (2) Mengidentifikasi harapan klien sebagai permulaan (3) Gunakan pengalaman sukses klien di masa lalu dengan peristiwa yang tidak direncanakan sebagai dasar untuk tindakan saat ini, (4) Menyadarkan klien untuk mengenali peluang potensial, (5) mengatasi Blok to Action (mengatasi keyakinan disfungsional yang menghalangi tindakan yang konstruktif).