PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC SINGLE LEG BOUND DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA SISWA PUTRA USIA 15-17TAHUN PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE RANTING MASARAN SRAGEN TAHUN 2025

  • Bella Ossy Ardhana Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)
  • Rendra Agung Prabowo Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)
  • Hartini Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan plyometric single leg bound dan circuit training terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit pada siswa putra pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate Ranting Masaran Sragen tahun 2025 (2) untuk mengetahui latihan mana yang berpengaruh lebih baik terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit pada siswa putra pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate Ranting Masaran Sragen tahun 2025 Sampel penelitian adalah siswa putra pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate Ranting Masaran Sragen tahun 2025 dengan jumlah 30 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik Porpusive Sampling. Variabel penelitian ini yaitu hasil peningkatan kecepatan tendangan sabit dengan latihan metode plyometric single leg bound dan circuit training sebagai variabel bebas serta hasil peningkatan kecepatan tendangan sabit variabel terikat. Rancangan penelitian menggunakan pretest-posttest design. Tes untuk mengetahui kecepatan tendangan sabit menggunakan tes kecepatan tendangan sabit menggunakan petunjuk pelaksanaan tes dari (Johansyah Lubis & Hendro Wardoyo, 2014: 57). Metode analisis data penelitian menggunakan rumus t test yang diperhitungkan menggunakan rumus pendek. Hasil analisis data maka simpulan diperoleh: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode plyometric single leg bound dan circuit training terhadap kecepatan tendangan sabit pada siswa putra pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate Ranting Masaran Sragen tahun 2025. Hal ini dibuktikan dari hasil penghitungan tes akhir masing-masing kelompok yaitu thitung= 3.56 lebih besar dari pada ttabel= 2,145 dengan taraf signifikasi 5%. (2) Metode Circuit Training lebih baik pengaruhnya daripada metode plyometric single leg bound terhadap kecepatan tendangan sabit pada siswa putra pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate Ranting Masaran Sragen tahun 2025. Berdasarkan persentase peningkatan kecepatan tendangan sabit menunjukkan bahwa kelompok 1 (kelompok yang mendapat perlakuan dengan Metode Plyometric single leg bound) adalah 8.12% < kelompok 2 (kelompok yang mendapat Circuit Training) adalah 10.56%.

Diterbitkan
2025-07-25