EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING SIMBOLIS UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN DI SDN X, KABUPATEN SEMARANG
Abstract
Perilaku sopan santun siswa di lingkungan sekolah seringkali menghadapi tantangan dalam implementasinya, meskipun telah diajarkan sesuai tata tertib. Observasi awal di SDN X, Kabupaten Semarang, menunjukkan rendahnya perilaku sopan santun siswa, seperti kurangnya sapaan kepada guru atau sikap membantah, yang mengindikasikan adanya celah dalam pembinaan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling simbolis dalam meningkatkan perilaku sopan santun siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen one-group pre-test post-test. Populasi penelitian adalah 210 peserta didik kelas V SDN X, dengan sampel sebanyak 21 siswa yang dipilih melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria perilaku sopan santun yang rendah. Data dikumpulkan menggunakan angket (kuesioner), wawancara, dan dokumentasi. Instrumen angket telah divalidasi (Sig. < 0.05 untuk 24 item) dan menunjukkan reliabilitas tinggi (Cronbach’s Alpha = 0.931). Data pre-test dan post-test terdistribusi normal (Shapiro-Wilk Sig. pre-test 0.419; post-test 0.965). Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada perilaku sopan santun, dengan rata-rata skor pre-test 61.43 meningkat menjadi 90.10 pada post-test. Uji paired sample t-test menghasilkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 (t = -10.919, df = 20), yang menunjukkan penolakan H0 dan penerimaan Ha. Meskipun korelasi antara pre-test dan post-test tidak signifikan (0.268, Sig. 0.241), temuan ini secara konsisten menegaskan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling simbolis efektif dalam meningkatkan perilaku sopan santun siswa kelas V SDN X, Kabupaten Semarang. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi praktik bimbingan dan konseling dalam pembentukan karakter siswa.
References
Engkoswara. (2012). Ciri-Ciri Siswa Yang Dapat Berkonsentrasi Belajar. Diakses 16 November 2020 dari http://id.shvoong.com.
Halida, A. (2023). Penggunaan Kesenian Lokal “Tundang” Dalam Teknik Modeling Simbolis Untuk Menumbuhkan Harmoni Sosial Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Karakter, 13(2), 58–66.
Komalasari, W., & Karsih. (2011). Teori dan teknik konseling. Jakarta: Indeks.
Muslikah. (2012). Peningkatan Motivasi Berprestasi Siswa Melalui Layanan Penguasaan Konteks Dengan Teknik Modeling Simbolik. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 1(1). http://journal.unnes.ac.id/sju.php/jbk
Nurkia, M., & Sulkifly. (2020). Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Modeling Simbolis Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 8(2), 45–53.
Ollivia, F. (2010). Mendampingi Anak Belajar. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Prayitno. (2017a). Layanan Bimbingan Kelompok & Konseling Kelompok. Bogor: Ghalia Indonesia.
Prayitno. (2017b). Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok Yang Berhasil. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rusyan, A. T., et al. (2012). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sarah, L., Fadillah, R., & Muslimin, A. (2022). Teknik Modeling Simbolis Dalam Meningkatkan Moralitas Siswa Mts Melalui Layanan Bimbingan Kelompok. Jurnal Konseling Islam, 10(1), 55–63.
Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. (2013). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjarwo. (2011). Dinamika Kelompok. Bandung: Mandar Maju.
Supriyanti. (2008). Sopan Santun Dalam Pergaulan Sehari-Hari. Semarang: Ghyasya Putra.
Surya, H. (2010). Jadilah Pribadi Yang Unggul. Jakarta: Elex Media Komputindo.