EDUKASI PEMANFAATAN BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA) DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES MELLITUS PADA MASYARAKAT RW 05 KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI

  • Tetty Rina Aritonang STIKes Medistra Indonesia
  • Maslan
  • Roulita STIKes Medistra Indonesia
  • Riris Ocktryna Silitonga STIKes Medistra Indonesia
  • Aluwi Nirwana Sani STIKes Medistra Indonesia
  • Aurel Aprida Amelia STIKes Medistra Indonesia
Keywords: Diabetes mellitus; bunga telang; edukasi kesehatan; pengabdian masyarakat

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan global dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Penyakit metabolik kronis ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat gangguan sekresi maupun resistensi insulin. Berdasarkan data International Diabetes Federation, jumlah penderita diabetes di dunia mencapai 537 juta orang dan diproyeksikan meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030. Di Indonesia, prevalensi diabetes juga terus bertambah dengan estimasi 19,5 juta penderita, sehingga menempatkan Indonesia pada urutan ke-5 jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Kondisi ini menegaskan bahwa diabetes masih menjadi beban kesehatan masyarakat yang membutuhkan upaya promotif dan preventif yang efektif. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah edukasi kesehatan berbasis masyarakat dengan pemanfaatan tanaman herbal lokal yang mudah diperoleh. Bunga telang (Clitoria ternatea) diketahui mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, antosianin, dan polifenol yang memiliki efek antihiperglikemik dan antioksidan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di RW 05 Kelurahan Sepanjang Jaya, Kota Bekasi dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan diabetes sekaligus memperkenalkan konsumsi teh bunga telang sebagai alternatif minuman herbal sehat. Pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan kesehatan, demonstrasi pembuatan teh bunga telang, serta evaluasi menggunakan pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat, dengan rata-rata skor meningkat dari 60 menjadi 85. Selain itu, terjadi pula penurunan rata-rata kadar gula darah sewaktu pada peserta dengan kategori tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi kesehatan yang dikombinasikan dengan pemanfaatan herbal lokal mampu meningkatkan literasi kesehatan dan mendorong masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat berbasis kearifan lokal.

Published
2025-09-08