PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK USAHA DESA TALLUNG TONDOK DALAM PRODUKSI DAN PEMASARAN DODOL SALAK BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Abstract
Desa Tallung Tondok memiliki potensi pertanian salak yang melimpah, namun selama ini pemanfaatannya masih terbatas pada penjualan dalam bentuk buah segar. Untuk meningkatkan nilai tambah, diperlukan inovasi pengolahan salak menjadi produk olahan, salah satunya dodol salak. Kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan participatory rural appraisal yang menempatkan masyarakat sebagai subjek utama agar proses pemberdayaan berjalan secara kolaboratif dan berkelanjutan. Pendekatan ini juga mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal seperti sipakatau (saling memanusiakan), sipakalebbi (saling menghargai), dan sipakainge (saling mengingatkan). Kegiatan dilaksanakan melalui empat tahapan utama, yaitu persiapan, sosialisasi dan pelatihan, pendampingan, serta evaluasi dan refleksi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengolahan salak menjadi dodol salak mampu meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya inovasi dalam pengembangan potensi desa. Keberhasilan program ini turut dipengaruhi oleh penerapan nilai-nilai kearifan lokal yang memperkuat ikatan sosial, membangun solidaritas, serta menjadi fondasi moral dalam pengelolaan usaha bersama. Dengan demikian, kegiatan pengabdian ini berkontribusi pada penguatan kapasitas kelompok usaha masyarakat, peningkatan nilai ekonomi produk lokal, dan pelestarian budaya lokal yang mendukung keberlanjutan usaha berbasis komunitas.