SOSIALISASI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) UNTUK PENGOBATAN HIPERTENSI DI DESA KALISORO, TAWANGMANGU
Abstract
Hipertensi adalah penyakit dengan prevalensi yang terus meningkat dan risiko komplikasi serius. Penanganannya tidak hanya mengandalkan obat farmakologis, tetapi juga terapi non-farmakologis seperti pemanfaatan tanaman obat tradisional. Tanaman seperti seledri, daun salam, dan belimbing wuluh mengandung senyawa aktif antihipertensi yang efektif menurunkan tekanan darah. Sosialisasi yang menggabungkan ceramah, demonstrasi pembuatan infusa, dan diskusi terbukti berhasil meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 35,71%, dengan skor rata-rata meningkat dari 70 menjadi 95. Pendekatan praktik selama sosialisasi memudahkan peserta untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di rumah, sehingga edukasi menjadi lebih efektif. Selain manfaat kesehatan, pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) juga memberikan dampak sosial dan ekonomi positif. Budidaya mandiri tanaman obat ini membantu mengurangi ketergantungan pada obat kimia dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan. Dengan demikian, pengembangan terapi berbasis tanaman obat tradisional menjadi solusi yang penting dalam penanganan hipertensi secara menyeluruh.