PENGUATAN EKONOMI KREATIF BERBASIS AGROWISATA MELALUI PEMANFAATAN LAHAN PERTANIAN NILAM DI DESA PULUBALA

  • Tineke Wolok Universitas Negeri Gorontalo
  • Sunarty Suly Eraku Universitas Negeri Gorontalo
  • Meriyana Franssisca Dungga Universitas Negeri Gorontalo
Keywords: Agrowisata, Ekonomi Kreatif, Tanaman Nilam, Pemberdayaan Masyarakat, UMKM Lokal

Abstract

Desa Pulubala di Kabupaten Gorontalo memiliki potensi pertanian besar dengan lahan aktif sekitar 640 hektar, namun sebagian telah menjadi lahan tidur. Salah satu peluang strategis yang mulai dikembangkan adalah budidaya tanaman nilam (Pogostemon cablin) sebagai penghasil minyak atsiri bernilai tinggi. Pemetaan awal menunjukkan potensi nilam besar namun terkendala praktik budidaya yang belum baku, rantai nilai–pemasaran yang belum optimal; di hilir, branding serta kanal digital UMKM masih lemah sehingga daya saing rendah. Tujuan program adalah meningkatkan kapasitas GAP, memperkuat manajemen usaha dan pemasaran digital pemuda/UMKM, serta mengintegrasikan pertanian nilam dengan agrowisata edukatif berkelanjutan berbasis kearifan lokal. Metodenya meliputi pemetaan–koordinasi, pelaksanaan Workshop “Optimalisasi Budidaya Nilam” dengan ceramah interaktif, tanya jawab, demonstrasi teknis, pembentukan gugus kerja SOP, serta program tambahan dan penunjang (“Pulubala on Fire”, edukasi anti-bullying di sekolah, Gerak Sehat Sabtu pagi, TPSS/insinerator mini, Jumat Bersih, kolaborasi Posyandu); monev dilakukan melalui kehadiran, capaian output, umpan balik mitra, dan refleksi hambatan seperti akses jalan–transportasi yang diatasi lewat gotong royong. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman GAP yang terukur melalui rencana aksi per kebun, terbentuknya grup komunikasi pasca-kegiatan, rancangan awal SOP budidaya–pengeringan– penyulingan, munculnya “champion” lokal, serta menguatnya jejaring petani–perangkat desa; partisipasi lintas kelompok tumbuh dan iklim sosial–kesehatan membaik melalui agenda rutin desa/sekolah. Luaran yang dicapai antara lain peningkatan kompetensi teknis dan wirausaha, draf SOP, kanal konsultasi daring, komitmen uji produk turunan, serta rencana keberlanjutan (demplot ber-SOP, uji destilasi 15–20 kg/proses, kanal pemasaran digital, pelembagaan program dalam RPJMDes/RKPDes). Dengan demikian, program ini mendorong transformasi pola pikir dari agraris tradisional menuju  agroindustri dan ekowisata berbasis  komunitas  secara inklusif  dan berkelanjutan.

Published
2025-10-26