KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI SOLUSI PERTUMBUHAN EKONOMI RAMAH LINGKUNGAN
Abstract
Indonesia menghadapi masalah besar karena volume sampah plastik yang sangat tinggi, yang berdampak buruk pada lingkungan, ekosistem laut, dan kesehatan manusia. Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2024, total sampah nasional mencapai 34,0 juta ton setiap tahunnya, di mana sekitar 19,48% merupakan sampah plastik. Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem pengelolaan sampah yang saat ini masih bersifat linear tidak cukup efektif dalam menyelesaikan masalah ini. Karena itu, diperlukan pendekatan baru yang menggabungkan kebijakan, prinsip ekonomi sirkular, dan tanggung jawab produsen. Artikel ini membahas peran Extended Producer Responsibility (EPR) sebagai kebijakan strategis dalam menangani sampah plastik sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur kualitatif dengan menganalisis berbagai sumber sekunder seperti peraturan pemerintah, data nasional, serta studi akademik terbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan EPR tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga mendorong inovasi, efisiensi sumber daya, dan peluang usaha hijau. Memasukkan kebijakan EPR ke dalam sistem ekonomi sirkular menjadi langkah penting dalam membantu Indonesia bertransisi ke ekonomi hijau yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan.
