EKONOMI SIRKULAR DARI DESA: EDUKASI DAN INOVASI TALENTA MUDA DALAM PENGELOLAAN LIMBAH BERKELANJUTAN
Abstract
Permasalahan pengelolaan limbah di wilayah pedesaan masih menjadi tantangan serius yang berdampak pada penurunan kualitas lingkungan dan rendahnya produktivitas ekonomi masyarakat. Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, merupakan salah satu desa semi-urban dengan aktivitas pertanian dan rumah tangga yang cukup tinggi, namun belum memiliki sistem pengelolaan limbah terpadu. Kondisi ini mendorong perlunya model pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi sirkular, yang mengintegrasikan edukasi, inovasi teknologi, dan partisipasi talenta muda desa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola limbah pertanian dan rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi, sekaligus menumbuhkan kewirausahaan hijau melalui pemanfaatan teknologi tepat guna. Program dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif kolaboratif, mencakup tiga tahapan utama: (1) identifikasi kebutuhan mitra dan potensi lokal, (2) pelatihan interaktif melalui sesi tatap muka, diskusi kelompok, dan praktik langsung, serta (3) evaluasi partisipatif dan replikasi hasil. Dua mitra utama terlibat aktif dalam kegiatan ini, yaitu Kelompok Tani Subur Makmur dan Karang Taruna Indonesia Desa Kepatihan. Hasil pelaksanaan menunjukkan peningkatan signifikan terhadap keterampilan teknis dan kesadaran ekologis masyarakat. Tingkat penguasaan pengelolaan limbah organik meningkat dari 35% menjadi 75%, sementara diversifikasi produk berbasis limbah naik dari 15% menjadi 55%. Produk yang dihasilkan meliputi pupuk organik, pakan ternak pelet, pupuk cair, serta kerajinan daur ulang (eco-craft). Selain itu, muncul unit usaha baru seperti Bank Sampah Karang Taruna dan Subur Makmur Green Product, yang berperan dalam memperkuat ekonomi sirkular desa. Kesimpulannya, kegiatan ini berhasil membangun model pemberdayaan berbasis ekonomi hijau yang memadukan edukasi, inovasi teknologi, dan kepemimpinan talenta muda desa. Model ekonomi sirkular dari desa ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menurunkan timbulan limbah secara berkelanjutan. Pendekatan tersebut dapat direplikasi di desa lain dengan karakteristik serupa sebagai strategi menuju pembangunan desa hijau berdaya saing dan berketahanan lingkungan.
