PENATAAN FUNGSI DAN FISIK ARSITEKTURAL RUANG TERBUKA KOTA AKIBAT PEDAGANG KAKI LIMA Studi Kasus; Kawasan Manahan Surakarta

  • DWI SUCI SRI LESTARI DJUMIKO

Abstract

 

Pada kawasan Manahan Surakarta yang berpusat lingkungan: ruang terbuka Lapangan Manahan; terutama sebagai pusat fcegiatan olah raga; sejak resesi ekonomi Indonesia pada tahun 1998, banyak bermunculan pusat-pusat kegiatan baru dan Pedagang Kaki Lima (PKL). Karena tidak direncanakan, menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, seperti kemacetan lain lintas, privatisasi ruang publik dan kurangnya kebersihan dan keindahan kota. Padahal PKL sebenarnya merupakan salah satu elemen penting dalam merancang kota/kawasan, sebagai pendukung aktivitas perkotaan.

Tujuan penelitian, memecahkan masalah penurunan kualitas lingkungan akibat kehadiran PKL, melalui penataan fungsi dan fisik arsitektural ruang terbuka kotanya, juga PKL beserta spesisifikasinya. Metode penelitian, pendekatan deskriptik analitik perpaduan antara pendekatan kualitatif induktif-deduktif dengan naturalistik.

Hasilnya design guide-lines penataan Kawasan Manahan melalui penataan PKL pada kelompok lokasi: seputar Lapangan Manahan, sebelah selatan rel KA (penggal timur dan barat Jl Hasanuddin), dan seputar Lapangan Kota Barat. Sebagian diusulkan bershelter terbuka permanen, lainnya bertenda bongkar-pasang
Published
2008-02-09
How to Cite
DJUMIKO, D. S. S. L. (2008). PENATAAN FUNGSI DAN FISIK ARSITEKTURAL RUANG TERBUKA KOTA AKIBAT PEDAGANG KAKI LIMA Studi Kasus; Kawasan Manahan Surakarta. Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, 5(9). Retrieved from https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JTSA/article/view/81