PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SMASH BULUTANGKIS PADA PEMAIN PUTRA UMUR 10-13 TAHUN KLUB BULUTANGKIS PURNAMA KADIPIRO SURAKARTA TAHUN 2014
Abstract
Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh antara model pembelajaran interval dan kontinyu terhadap hasil belajar keterampilan smash bulutangkis pada pemain putra umur 10-13 tahun klub bulutangkis Purnama Kadipiro Surakarta tahun 2014. (2) perbedaan hasil belajar keterampilan smash bulutangkis antara pemain yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan pemain yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada pemain putra umur 10-13 tahun klub bulutangkis Purnama Kadipiro Surakarta tahun 2014. (3) pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar keterampilan smash bulutangkis pada pemain putra umur 10-13 tahun klub bulutangkis Purnama Kadipiro Surakarta tahun 2014.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 X 2.pemain putra usia 10-13 tahun klub bulutangkis Purnama Kadipiro Surakarta tahun 2014 berjumlah 25 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 20 orang dengan kriteria koordinasi mata-tangan tinggi sebanyak 10 orang dan kriteria koordinasi mata-tangan rendah sebanyak 10 orang. Pengumpulan data dengan tes koordinasi mata-tangan dengan lempar tangkap bola tenis dan tes ketepatan smash bulutangkis dengan smash test bulutangkis. Analisis data yang digunakan dengan analisisvarians 2 X 2 dilanjutkan dengan Newman-Keuls.
Hasil penelitian ini menunjukkan,(1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran interval dan kontinyu terhadap hasil belajar keterampilan smash bulutangkis pada pemain putra umur 10-13 tahun klub bulutangkis Purnama Kadipiro Surakarta tahun 2014. Dari hasil analisis data diperoleh nilai Fo = 12.25 > Ft 4.49, dengan selisih perbedaan 0.3. (2) Ada perbedaan hasil belajar keterampilan smash bulutangkis yang signifikan antara pemain yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan pemain yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada pemain putra umur 10-13 tahun klub bulutangkis Purnama Kadipiro Surakarta tahun 2014. Dari hasil analisis data diperoleh nilai Fo = 30.25 > Ft 4.49, dengan selisih perbedaan 0.7. (3) Ada interaksi antara model pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap ketepatan smash bulutangkis pada pemain putra umur 10-13 tahun klub bulutangkis Purnama Kadipiro Surakarta tahun 2014. Dari hasil analisis data diperoleh nilai bahwa Fhitung = 6.25 > Ftabel = 4,49.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran interval dan kontinyu terhadap hasil belajar keterampilan smash bulutangkis pada pemain putra umur 10-13 tahun klub bulutangkis Purnama Kadipiro Surakarta tahun 2014. (2) Ada perbedaan hasil belajar keterampilan smash bulutangkis yang signifikan antara pemain yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan pemain yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada pemain putra umur 10-13 tahun klub bulutangkis Purnama Kadipiro Surakarta tahun 2014. (3) Ada interaksi antara model pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar keterampilan smash bulutangkis pada pemain putra umur 10-13 tahun klub bulutangkis Purnama Kadipiro Surakarta tahun 2014.