PENERAPAN ERGONOMIC WORK POSTURE UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDER PADA PEKERJA PENGRAJIN BATU BATA DI CIKARANG
Abstract
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Cipayung Kota Cikarang dengan sasaran adalah pekerja usaha kecil yang bergerak di bidang pembuatan batu bata. Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan salah satu industri rumahan yang memiliki jumlah pekerja paling sedikit 4 orang dan paling banyak 19 orang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada pekerja mengenai arti pentingnya K3 dalam bekerja serta edukasi dalam penerapan postur kerja yang aman dalam bekerja, serta memberikan pelatihan cara melakukan gerakan posisi bekerja yang ergonomis seperti membungkung, duduk, jongkok, berdiri dll, aspek yang diambil dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terkait manajemen keselamatan kerja dalam bidang ergonomik untuk menghindari kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja seperti musculoskeletal. Kegiatan sosialisasi, edukasi dan pelatihan disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi oleh mitra. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari 7 tahapan yaitu tahap awal identifikasi pengetahuan pekerja terkait postur kerja dan keluhan pekerja, tahap kedua edukasi dan pendampingan peregangan otot disertai perbaikan sikap postur kerja yang baik di lapangan, tahap ketiga penilaian sikap kerja yang aman. Evaluasi dilakukan dengan melihat perbandingan kondisi mitra sebelum dan sesudah pelaksanaan program dengan metode wawancara dan observasi. Hasil Pengabdian ini menunjukkan bahwa sebelum dilakukan pendampingan pengetahuan pekerja terhadap postur kerja yang aman memiliki presentase 52% berpengetahuan cukup sehingga dilakukan evaluasi dan penerapan postur kerja langsung di lapangan dengan praktek langsung sehingga evaluasi perbaikan ditunjukkan dengan penilaian sikap mengalami peningkatan menjadi 29% sikap postur kerja yang baik. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian tersebut dapat memberikan kontribusi pengetahuan dan penilaian sikap kerja yang aman untuk menghindari risiko musculoskeletal disorder.
