IDENTIFIKASI ARSITEKTUR PADA DAERAH PINGGIRAN KOTA SURAKARTA Kasus: Lingkungan Batas Kota Gerbang Makutho

  • DWI SUCI SRI LESTARI

Abstract

Daerah pinggiran kota atau periphery adalah daerah yang terletak antara kota dan desa, ditandai dengan penggunaan tanah campuran. Hal ini dapat terjadi karena adanya interaksi antara kota dan desa dengan berbagai faktor atau unsur dalam desa, dalam kota dan di antara desa dan kota. Interaksi ini dapat dilihatsebagai suatu proses sosial, ekonomi, budaya ataupun politik, yang lambat ataupun cepat dapat menimbulkan suatu realita atau kenyataan. Lingkungan sekitar Gerbang Makutho di Jalan Adi Sucipto di bagian barat kota Surakarta, adalah merupakan daerah pinggiran kota yang mengalami interaksi antara kota Surakarta dan desa di sekitarnya dalam lingkup wilayah Karanganyar. Dengan adanya interaksi dimaksud, menarik untuk dilakukan penelitian yang lebih mendalam, khususnya dilihatdari aspek arsitektur meliputi: fungsi, gaya bangunan, ketinggian bangunan, kepadatan bangunan, dan teknologi. Dengan melakukan pengumpulan data, observasi lapangan,dan analisis, dihasilkan: a) fungsi bangunan untuk: pendidikan, industri, hotel, kantor, gedung pertemuan, restoran, ibadah, rumah sakit, mini market, dealer mobil/ motor, bengkel/ cuci mobil, olah raga, rumah dan toko/ usaha, toko bahan bangunan, ibadah, dan rumah tinggal. b) Gaya bangunan meliputi: arsitektur Vernakular Jawa, Arsitektur Modern, Arsitektur Modern Tropis, dan Arsitektur Post Modern. c) Ketinggian bangunan satu sampai dengan lima lantai. d) Kepadatan bangunan relatif belum padat. e) Teknologinya, bersifat konvensional maupun modern.

Published
2013-07-17
How to Cite
SRI LESTARI, D. S. (2013). IDENTIFIKASI ARSITEKTUR PADA DAERAH PINGGIRAN KOTA SURAKARTA Kasus: Lingkungan Batas Kota Gerbang Makutho. Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, 13(17). Retrieved from http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JTSA/article/view/199