IDENTIFIKASI ARSITEKTUR PUSAT KOTA LAMA SURAKARTA

  • DWI SUCI SRI LESTARI

Abstract

Kota Surakarta berdasarkan sejarahnya, merupakan salah satu di antara kota-kota pusat pemerintahan tradisional di Pulau Jawa pada masa Mataram-Islam, disebut Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (KKSH). Tata ruang kotanya disusun dari empat komponen: keraton, Alun-alun, masjid, dan pasar yang disebut Catur Tunggal, berdasarkan konsep kosmogoni berorientasi pada sumbu utara-selatan dan timur-barat. KKSH yang didirikan pada tahun 1746 oleh Sunan Paku Buwono II pada tahun 1755 (dipecah menjadi dua: KKSH sendiri dan Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang di kemudian hari menjadi kota Yogyakarta. Untuk Surakarta, dalam perkembangannya pusat kota lamanya selain pusat kota tradisional, juga pusat kota lama yang terbangun dari sebuah permukiman Eropa (Belanda): Europeschewijk, yang hingga kini masih banyak menyisakan bangunan-bangunan kolonial bersama sebuah permukiman Cina, yang keduanya berada di sekitar Pasar Gede. Metode untuk identifikasi arsitektur ini adalah survei lapangan dan eksplorasi pustaka. Hasilnya, dalam komponen pokok Catur Tunggal: Keraton, Alun-alun dan Masjid Agung berciri Arsitektur Tradisional Jawa sangat kuat; sedangkan pasar dalam hal ini Pasar Gede, berciri arsitektur perpaduan antara Jawa dan Eropa (Belanda). Selain itu terdapat beberapa bangunan lain (tempat ibadah, sekolah dan lainnya) berciri arsitektur Eropa (Belanda) di bekas kawasan Europeschewijk), juga bangunan rumah toko dan tempat ibadah di bekas permukiman Cina yang berciri Arsitektur Cina kuat. Dalam perkembangan setelah kemerdekaan hingga kini, muncul karakter-karakter arsitektur lain, antara lain Arsitektur Vernakular Jawa, sinkretisme Arsitektur Jawa dan Eropa serta Arsitektur Modern dalam berbagai ragamnya.

Author Biography

DWI SUCI SRI LESTARI
FT UTP SKA
Published
2012-03-15
How to Cite
SRI LESTARI, D. S. (2012). IDENTIFIKASI ARSITEKTUR PUSAT KOTA LAMA SURAKARTA. Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, 11(15). Retrieved from http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JTSA/article/view/232