PERWUJUDAN SIMBOLISME TATA HIJAU SITIHINGGIL UTARA KERATON SURAKARTA HADININGRAT PADA ASPEK PERANCANGAN ARSITEKTUR

  • Rully Rully

Abstract

Tumbuhan yang ditanam pada Sitihinggil Utara memiliki penataan yang terencana (planting design) sehingga tujuan perencanaan kawasan tersebut dapat tercapai, yaitu melalui aura yang diwujudkannya.  Menurut GPH Poeger, tanaman di Sitihinggil Utara memiliki makna simbolis dan kekuatan gaib yang dipancarkannya, semua penanaman pohon di Keraton Surakarta adalah atas perintah raja,setelah mendapat petunjuk dari Tuhan, tujuan penanamannya untuk mendapatkan kekuatan gaib, yang dipancarkan oleh tanaman tersebut, yang berguna untuk menyelaraskan, menyeimbangkan, dan melindungi dari pengaruh buruk agar tidak masuk ke dalam Keraton.

Pembahasan mengenai tata hijau pada Sitihinggil Utara pada penelitian ini dibatasi pada tanaman yang mempunyai makna simbolis dan peran serta waktu penanaman yang relatif lama.

Komponen ruang luar pada Sitihinggil Utara Keraton Kasunanan Surakarta Hadingrat berupa tata hijau, secara hirarki memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan bangunan-bangunannya , komponen-komponen tersebut merupakan perwujudan pendukung makna simbolis utama Sitihinggil Utara serta aura magis yang ditimbulkan oleh bangunan inti dan bangunan penunjangnya

Author Biography

Rully Rully
FT UTP SKA
Published
2010-12-12
How to Cite
Rully, R. (2010). PERWUJUDAN SIMBOLISME TATA HIJAU SITIHINGGIL UTARA KERATON SURAKARTA HADININGRAT PADA ASPEK PERANCANGAN ARSITEKTUR. Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, 8(12A). Retrieved from http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JTSA/article/view/58

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2