PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI RERODUKSI PASCA MEREBAKNYA WABAH PENYAKIT MULUT DAN KUKU DI KECAMATAN MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE

  • Ahmad Syakir Universitas Islam Kebangsaan Indonesia
  • Muhammad Amran Universitas Islam Kebangsaan Indonesia
  • Yusdiana Yusdiana Universitas Islam Kebangsaan Indonesia
Kata Kunci: gangguan reproduksi, estrus, PMK, Kota Lhokseumawe, gangguan reproduksi, estrus, PMK, Kota Lhokseumawe

Abstrak

Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui gangguan reproduksi sapi potong betina yang dipelihara peternak di Kelompok Muda Sakti, Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Produksi, profitabilitas, dan keberlanjutan peternakan dipengaruhi oleh efisiensi reproduksi. Inefisiensi reproduksi adalah hasil dari gangguan reproduksi. Kondisi ini akan mengakibatkan kerugian finansial. Dalam kegiatan ini sebanyak 109 ekor induk sapi betina milik kelompok diperiksa melalui palpasi rektal untuk melihat status reproduksinya pasca merebaknya penyakit Mulut dan Kuku. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan cara mendatangi tiap kandang peternak. Dari hasil pemeriksaan status reproduksi kelompok ternak Muda Sakti, diperoleh gambaran ovarium normal/siklik 41 ekor (37,6%), bunting 26 ekor (23,8%), corpus luteum persisten 20 ekor (18,3%), hypofungsi ovarium 17 ekor (15,6%), atropi 4 ekor (3,6%), dan endometritis 1 ekor (0,9%). Setiap penanganan gangguan reproduksi akan memiliki respons kesembuhan yang berbeda berdasarkan interaksi kompleks antara faktor lingkungan atau manajemen (nutrisi), respons individu, jenis gangguan reproduksi, dan tingkat keparahan.

Referensi

Adjid, R. A. (2020). Foot and mouth disease: an exotic animal disease that must be alert of entry into Indonesia.

Arzt, J., Pacheco, J. M., Stenfeldt, C., & Rodriguez, L. L. (2017). Pathogenesis of virulent and attenuated foot-and-mouth disease virus in cattle. Virology Journal, 14, 1-15.

Budiyanto, A., Tophianong, T. C., & Dewi, H. K. (2016). Gangguan reproduksi sapi bali pada pola pemeliharaan semi intensif di daerah sistem integrasi sapi-kelapa sawit. Acta Veterinaria Indonesiana, 4(1), 14-18.

Bittar, J. H. J., Pinedo, P. J., Risco, C. A., Santos, J. E. P., Thatcher, W. W., Hencken, K. E., ... & Galvão, K. N. (2014). Inducing ovulation early postpartum influences uterine health and fertility in dairy cows. Journal of dairy science, 97(6), 3558-3569.

Dwatmadji, D., Suteky, T., & Sutrisno, E. (2017). Manajemen reproduksi dan pakan untuk meningkatkan performans ternak di Desa Tugu Rejo-Kabawetan, Kepahiang Bengkulu. Dharma Raflesia: Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS, 15(1).

Firman, A., Trisman, I., & Puradireja, R. H. (2022). Dampak Ekonomi Akibat Outbreak Penyakit Mulut dan Kuku Pada Ternak Sapi dan Kerbau di Indonesia Economic Impact of Foot and Mouth Diseases Outbreak on Cattle and Buffalo in Indonesia. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 8(2), 1123-1129.

Handayani, U. F., & Hartono, M. (2014). Respon kecepatan timbulnya estrus dan lama estrus pada berbagai paritas sapi Bali setelah dua kali pemberian prostaglandin F2? (PGF2?). Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 2(1).

Hartady, T., & Widyastuti, R. (2019). Penyuluhan kesehatan reproduksi sapi perah pada peternak sapi perah di cipageran, cimahi, jawa barat. ARSHI Veterinary Letters, 3(1), 17-18.

Jatmiko, B.S. (2020). Gambaran Kejadian Gangguan Reproduksi Pada Sapi Di Kabupaten Kotabaru Tahun 2017-2019.

Kartono, K., & Assauwab, M. H. (2023). Analisa pengaruh penyakit mulut dan kuku terhadap angka kelahiran dan kematian pedet sapi Aceh di Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara. Jurnal Agroplasma, 10(1), 277-282.

Kurniawan, D. F. (2018). Fundamental Dairy Farming. Lamandau: DAIRY PRO Indonesia.

Khan, M. H., Manoj, K., & Pramod, S. (2016). Reproductive disorders in dairy cattle under semi-intensive system of rearing in North-Eastern India. Veterinary world, 9(5), 512.

Liu, W. B., Peh, H. C., Wang, C. K., Mangwe, M. C., Chen, C. F., & Chiang, H. I. (2018). Effect of seasonal changes on fertility parameters of Holstein dairy cows in subtropical climate of Taiwan. Asian-Australasian journal of animal sciences, 31(6), 820.

Maas-Sampe, H., Sajuthi, D., & Darminto. (2015). Dampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Terhadap Produktivitas Ternak Sapi. Jurnal Ilmu Ternak, 15(1), 7-17.

Maggalatung, A. B. (2017). Penanganan Kasus Hipofungsi Ovarium Pada Sapi Friesian Holstein Di Kabupaten Enrekang. Tugas Akhir. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar.

Mengistu, D. W., & Wondimagegn, K. A. (2018). Evaluation of the reproductive performance of Holstein Friesian dairy cows in Alage ATVET college, Ethiopia. International journal of livestock production, 9(6), 131-139.

Merdana, I. M., Sudira, I. W., Samsuri, S., & Budiasa, K. (2019). Pemeriksaan Kebuntingan Sapi Bali Dan Pelayanan Kesehatan Hewan Di Gapoktan Nanda Sari Desa Apuan Kecamatan Susut Kabupaten Bangli. Buletin Udayana Mengabdi, 18(4).

Munadi, L. M. (2021). A Reviuw: Sustainable Livestock Development in Indonesia.

Nyariki, D. M., & Amwata, D. A. (2019). The value of pastoralism in Kenya: Application of total economic value approach. Pastoralism, 9(1), 1-13.

Poonsuk, K., Giménez-Lirola, L., & Zimmerman, J. J. (2018). A review of foot-and-mouth disease virus (FMDV) testing in livestock with an emphasis on the use of alternative diagnostic specimens. Animal health research reviews, 19(2), 100-112.

Purnamaningsih, H., Indarjulianto, S., & Nururrozi, A. (2017). Potensi jerami sebagai pakan ternak ruminansia. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 27(1), 40-62.

Purwawangsa, H., & Putera, B. W. (2014). Pemanfaatan lahan tidur untuk penggemukan sapi. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan, 1(2), 92-96.

Rahim, A., Lenzun, G. D., Lombogia, S. O., & Warow, Z. M. (2021). Peran penyuluh terhadap pengembangan peternakan sapi di Kecamatan Sangkub. Zootec, 41(1), 62-70.

Rahmi, R., dan R. Puspit.a (2020). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Pasuruan: CV. Penerbit Qiara Media

Ratnani, H., Meles, D. K., & Mustofa, I. (2020). Penanganan Gangguan Reproduksi untuk Meningkatkan Efisiensi Reproduksi pada Sapi Perah Menuju Swasembada Susu di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulung agung. Jurnal Layanan Masyarakat, 4(1), 43-52.

Sabil, S., Santi, S., Sohrah, S., & Rusman, R. F. Y. (2021). Manajemen Pemeliharaan Sapi Bali untuk Penggemukan. Jurnal Peternakan Lokal, 3(1), 17-22.

Setiawan, R., Solihati, N., & Widyastuti, R. (2016). Hubungan antara tingkat reproduksi sapi perah terhadap tingkat kerugian peternak. Jurnal Ilmu Ternak, 16(1), 6-10.

Silitonga, R. J. (2017). Ancaman Masuknya Virus Penyakit Mulut dan Kuku Melalui Daging Ilegal di Entikong, Perbatasan Darat Indonesia dan Malaysia. Jurnal Sain Veteriner, 34(2), 147-154.

Stenfeldt, C., Diaz-San Segundo, F., De Los Santos, T., Rodriguez, L. L., & Arzt, J. (2016). The pathogenesis of foot-and-mouth disease in pigs. Frontiers in veterinary science, 3, 41.

Sudarsono, R. P. E. (2022). Kajian Epidemiologi Kejadian Diduga Penyakit Mulut dan Kuku di Kabupaten Lamongan Epidemiological Study of Suspected Occurrence of Foot and Mouth Disease in Lamongan Regency. Journal of Basic Medical Veterinary, 11(1), 56-63.

Sulaiman, A. A., Inounu, I., & Torang, S. (2017). Maidaswar, SIWAB Solusi Cerdas Swasembada Daging Sapi dan Kerbau. Jakarta: Sekjen Kementan RI.

Sutiyono, D. S., & Suryawijaya, A. (2017). Identifikasi gangguan reproduksi sapi betina di peternakan rakyat. Jurnal Veteriner, 18(4), 580-588.

Widiarso, B. P. (2017). Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Inseminasi Buatan Pada Sapi Limosin Di Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. In Prosiding Seminar Nasional Tahun 2020.

Yahya, M. I. (2017). Tingkat Kejadian Gangguan Reproduksi Ternak Sapi Perah Di Kabupaten Enrekang. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Zainudin, M., Ihsan, M. N., & Suyadi, S. (2014). Efisiensi reproduksi sapi perah pfh pada berbagai umur di cv. milkindo berka abadi desa tegalsari kecamatan kepanjen kabupaten malang. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 24(3), 32-37.

Diterbitkan
2025-01-01
Bagian
Articles