ANALISA BUDIDAYA TANAMAN LAHAN SEMPIT: URBAN FARMING DI KECAMATAN MOJOLABAN, KABUPATEN SUKOHARJO
Abstrak
Program pengabdian dilakukan dengan mengadakan kegiatan untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan kegiatan budidaya hortikultura dilahan sempit Desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Metode yang dipakai guna mencapai tujuan yang dimaksud adalah penyuluhan, pelatihan dan analisa ekonomi budidaya pertanian lahan sempit. Hasil menunjukan pelatihan budidaya pertanian dilahan sempit didaerah perkotaan dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga dan menghemat pengeluran pangan sehingga menigkatkan ketahanan pangan rumah tangga. Mitra dapat langsung mempraktekan budidaya tanaman dirumah masing-masing. Besar harapan penulis bahwa dengan menggalakan budidaya disekitar pekarangan rumah diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
Referensi
Alzarliani, W. O., Hardin, Mustari, L., Ajo, A., & Monica A, A. (2019). Penyuluhan Laboratorum Lapangan Budidaya Terong Dan Cabe Di Kelurahan Bandar Batauga Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI, 3(2), 36–47. https://doi.org/10.35326/pkm.v3i2.456
Badan Pusat Statistik. (2020). Kecamatan Mojolaban dalam Angka 2020. Sukoharjo: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo.
Hidayati, N., Rosawanti, P., Arfianto, F., & Hanafi, N. (2018). Pemanfaatan Lahan Sempit Untuk Budidaya Sayuran Dengan Sistem Vertikultur. PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 40–46. https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v3i1.28
Nurfatma. (2019). Peluang Usaha Budidaya Cabai Rawit di Lahan Pekarangan Sempit. Retrieved November 29, 2022, from http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/84368/Peluang-Usaha-Budidaya-Cabai-Rawit-di-Lahan-Pekarangan-Sempit/
Santoso, A. B. (2016). Pengaruh perubahan iklim terhadap produksi tanaman pangan di Provinsi Maluku. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 35(1).
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Penulis yang ingin memasukkan naskah untuk diterbitkan pada jurnal GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat menyetujui poin-poin di bawah ini.
- Manuskrip yang diserahkan belum diterbitkan sebelumnya baik secara online maupun cetak.
- Manuskrip yang dikirimkan harus mengandung novelty yang baik. Minimal kebaruan referensi adalah 80% dari total referensi yang digunakan.
- Topik manuskrip harus sesuai dengan fokus dan ruang lingkup Jurnal GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat
- Penulisan manuskrip telah disesuaikan dengan panduan penulisan yang ditentukan oleh Jurnal GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat
- Abstrak dan kata kunci disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam pengisian metadata penyerahan manuskrip.
- Referensi yang digunakan 75% harus berasal dari sumber primer (jurnal) dan 25% sumber sekunder (buku, majalah, koran, website, dll).