PUSAT EDUKASI DAN KONSERVASI HORTIKULTURA BERBASIS ARSITEKTUR KEBERLANJUTAN DI UNGARAN
Abstrak
Indonesia dikenal sebagai negara pertanian yang memiliki benyak kekayaan sumber daya alam, termasuk tanah yang subur serta iklim tropis yang mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Kota Semarang, terutama di daerah Ungaran adalah salah satu area yang mengalami dampak signifikan akibat perubahan penggunaan lahan dalam skala besar. Pusat Edukasi dan Konservasi Hortikultura dirancang sebagai fasilitas yang berfungsi untuk mendukung kegiatan edukasi, penelitian, dan pelestarian tanaman hortikultura. Penelitian ini bertujuan merancang konsep arsitektur berkelanjutan yang mampu mengakomodasi aktivitas konservasi, pembelajaran, serta pengembangan hortikultura di Ungaran, Jawa Tengah. Metodologi perancangan meliputi analisis tapak, kajian literatur, dan studi preseden guna memperoleh pendekatan desain yang sesuai dengan karakteristik lingkungan setempat. Prinsip arsitektur berkelanjutan diterapkan melalui strategi efisiensi energi, pemanfaatan material ramah lingkungan, serta sistem pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi. Hasil perancangan menghasilkan konsep tata ruang yang adaptif terhadap kondisi alam, zonasi fungsional yang jelas, serta sistem utilitas yang mendukung kegiatan konservasi. Secara keseluruhan, rancangan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian flora sekaligus memperkuat potensi ekonomi lokal berbasis hortikultura berkelanjutan.
Referensi
Hasani. AN, dkk, “Pengembangan Potensi dan Inovasi Pertanian Perkotaan di Kota Makassar,” Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian, 2022.
Maulana, Rahmad Aji, et a, “Urban Farming: Program Pemanfaatan Lingkungan Untuk Pengembangan Pertanian Perkotaan di Kota Semarang,” Perspektif, vol. 11, no. 04, 2022.
Ria Megasari. dkk, “HORTIKULTURA,” CV WIDINA MEDIA UTAMA, 2023.
Aminda, FR. dkk., “Kajian Pengembangan Komoditas Unggulan Tanaman Hortikulturadi Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah,” AGRITECH: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, vol. 25, no. 2, pp. 2580-5002, 2023.
Rosita. DY, dkk, “PENERAPAN ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA PERANCANGAN FASILITAS GLAMPING DENGAN EDUKASI FLORIKULTURA DI BANDUNGAN, KABUPATEN SEMARANG,” SENTHONG, vol. 06, no. 02, pp. 707-716, 2023.
Pradiana. NN, dkk, “Penerapan Konsep Eduwisata Sebagai Aspek Perancangan Agrowisata Florikultura Desa Cihideung,” SENTHONG, vol. 4, no. 1, pp. 206-217, 2021.
Edi Tando, “PEMANFAATAN TEKNOLOGI GREENHOUSE DAN HIDROPONIK SEBAGAI SOLUSI MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DALAM BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA,” BUANA SAINS, vol. 19, no. 1, 2019.
Addini. AN, dkk., “KONSEP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA WISATA TERPADU PANTAI BOPONG DI KABUPATEN KEBUMEN,” SENTHONG, vol. 7, no. 2, pp. 554-563, 2024.
Francis DK Ching, “Sirkulasi Organisasi Ruang,” dalam Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan, 2007, p. 256.
Tjiptanto, D., Arifin, B., & Sudarsono, A., “Struktur Rangka Baja Ringan,” 2016.
Wardhani , Sukawi , “Sistem Air bersih pada bangunan,” 2018.
Muhaimin, “Sistem Down feed pada bangunan bertingkat,” 2021.
Adimagistra, T. dkk, “TIPOLOGI KAWASAN URBAN SPRAWL DI KOTA UNGARAN, KABUPATEN SEMARANG,” Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, vol. 18, no. 3, pp. 304-317, 2022.
Putri Ananda. dkk., “PENERAPAN KONSEP EDUWISATA PADA AGRO TECHNO PARK DI KABUPATEN KARANGANYAR,” SENTHONG, vol. 6, no. 2, pp. 346-357, 2023.
H. Rais, "Prinsip-Prinsip Arsitektur Kontemporer", 2015.
“Pedoman Penataan Bangunan dan Lingkungan NOMOR 06/PRT/M/2007,” Permen PU, jakarta, 2007.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##