PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SINGLE LEG BOUND DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA SISWA PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE RAYON WIYORO RANTING NGADIROJO PACITAN TAHUN 2021
Abstract
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan plyometric single leg bound dan circuit training terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit pada siswa putra pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Wiyoro Ranting Ngadirojo Pacitan tahun 2021. (2) untuk mengetahui latihan mana yang berpengaruh lebih baik terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit pada siswa putra pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Wiyoro Ranting Ngadirojo Pacitan tahun 2021.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Wiyoro Ranting Ngadirojo Pacitan tahun 2021 yang berjumlah 30 siswa, dengan teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok 1 sebanyak 15 siswa, mendapat perlakuan latihan plyometric single leg bound dan kelompok 2 sebanyak 15 siswa, mendapat perlakuan latihan circuit training. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan pengukuran menggunakan petunjuk tes kecepatan tendangan sabit pencak silat. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis statistik menggunakan uji t pada taraf signifikansi 5%, untuk memenuhi asumsi hasil penelitian dilakukan uji prasyarat analisis yaitu dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan dan persentase peningkatan.
Berdasarkan hasil analisis data, maka penelitian ini menghasilkan simpulan sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan plyometric single leg bound dan circuit training, Hal ini dibuktikan dari hasil penghitungan tes akhir masing-masing kelompok yaitu thitung = 3,621 lebih besar dari pada ttabel = 2,145 dengan taraf signifikansi 5%. (2) latihan circuit training lebih baik pengaruhnya dari pada plyometric single leg bound, dilihat berdasarkan dari hasil persentase peningkatan kecepatan tendangan sabit pencak silat yang menunjukkan bahwa kelompok 1 sebesar 36,56% < kelompok 2 sebesar 62,06%.