PERBEDAAN DOMS SETELAH LATIHAN SQUAT, LUNGE, DEADLIFT, DAN STEP-UP PADA ATLET TAEKWONDO

  • Andy Widhiya Bayu Utomo STKIP Modern Ngawi
  • Annas Ridloh Ahmad Izzudin STKIP Modern Ngawi
  • Anwas Mashuri STKIP Modern Ngawi
  • Januar Abdilah Santoso Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
  • Mohammad Syaffruddin Kuryanto Universitas Muria Kudus

Abstract

Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) pada atlet Taekwondo setelah menjalani latihan Squat, Lunge, Deadlift, dan Step-up. Metode yang digunakan adalah kuantitatif eksperimental dengan desain pretest-posttest melibatkan 32 atlet berusia 18–21 tahun dari Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Pengukuran DOMS dilakukan menggunakan Visual Analog Scale (VAS) pada 24, 48, dan 72 jam setelah latihan. Hasil penelitian menunjukkan latihan Deadlift menghasilkan tingkat DOMS tertinggi diikuti Squat, Lunge, dan Step-up. Intensitas DOMS menurun secara signifikan dari 24 hingga 72 jam pasca latihan. Temuan ini menegaskan perlunya pengaturan beban latihan dan waktu pemulihan yang tepat untuk mengoptimalkan performa atlet serta mengurangi risiko cedera akibat DOMS. Penelitian ini memberikan dasar praktis dalam pengembangan program latihan dan strategi pemulihan atlet bela diri, khususnya Taekwondo.

Published
2025-05-27
How to Cite
Utomo, A. W. B., Annas Ridloh Ahmad Izzudin, Anwas Mashuri, Januar Abdilah Santoso, & Mohammad Syaffruddin Kuryanto. (2025). PERBEDAAN DOMS SETELAH LATIHAN SQUAT, LUNGE, DEADLIFT, DAN STEP-UP PADA ATLET TAEKWONDO. Jurnal Ilmiah Spirit, 25(2), 146-149. https://doi.org/10.36728/jis.v25i2.4969