PERBEDAANPENGARUH METODE LATIHAN DRILLING SHUTTLECOCK DAN PUKULAN LOB BERPOLATERHADAPKEMAMPUANPUKULAN LOB DALAM PERMAINANBULUTANGKIS PADA ATLET USIA 10 - 13 PB JEWEL GUMILANG WONOGIRI TAHUN 2023

  • Fauzi Muhammad Fauzi Universitas Tunas pembangunan
  • Kodrad Budiyono Universitas Tunas Pembangunan Surakarata (UTP)
  • Pipit FitriaYulianto Universitas Tunas Pembangunan Surakarata (UTP)
  • Rustam Yulianto Universitas Tunas Pembangunan Surakarata (UTP)
Keywords: Bulutangkis, Drilling Shuttlecock, Pukulan Lob Berpola

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode latihan drilling shuttlecock  dan pukulan lob berpola terhadap kemampuan pukulan lob dalam permainan bulutangkis pada atlet usia 10 – 13 tahun PB Jewel Gumilang Wonogiri Tahun 2023, dan jika ada perbedaan maka untuk mengetahui mana yang lebih baik antara metode latihan drilling shuttlecock  dan pukulan lob berpola terhadap kemampuan pukulan lob dalam permainan bulutangkis pada atlet usia 10 – 13 tahun PB Jewel Gumilang Wonogiri Tahun 2023. Sampel penelitian adalah Pada Atlet Usia 10 – 13 Tahun PB Jewel Gumilang dengan jumlah 30 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik porpusive sampling. Variabel penelitian ini yaitu hasil kemampuan pukulan lob dengan latihan drilling shuttlecock  dan pukulan lob berpola sebagai variabel bebas serta hasil kemampuan pukulan lob variabel terikat. Rancangan penelitian menggunakan Two Group Pretest-Posttest Design. Tes untuk mengetahui kemampuan pukulan lob menggunakan tes kemampuan pukulan lob menggunakan petunjuk pelaksanaan tes dari Hidayat (2004: 139). Metode analisis data penelitian menggunakan rumus t-test yang diperhitungkan menggunakan rumus pendek. Hasil analisis data maka simpulan diperoleh: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara menggunakan metode Drilling shuttlecock  dan menggunakan metodePukulan lob berpolaterhadap hasil KemampuanPukulan lob Dalam permainan bulutangkis Pada Atlet Usia 10 – 13 Tahun PB Jewel Gumilang Wonogiri Tahun 2023. Hal ini dibuktikan dari hasil penghitungan tes akhir masing-masing kelompok yaitu thitung = 2.861  lebih besar dari pada ttabel = 2,145 dengan taraf signifikasi 5%. (2) Metode drilling shuttlecock  lebih baik pengaruhnya dari pada metode Pukulanlobberpola terhadap hasil KemampuanPukulan lob Dalam permainan bulutangkis Pada Atlet Usia 10 – 13 Tahun PB Jewel Gumilang Wonogiri Tahun 2023. Berdasarkan persentase hasil kemampuanpukulan lob dalam permainan bulutangkis menunjukkan bahwa kelompok 1 (kelompok yang mendapat perlakuan dengan menggunakan metode drilling shuttlecock ) adalah 12.925% > kelompok 2 (kelompok yang mendapat perlakuan menggunakan metodepukulan lob berpola) adalah 11.290%.

Published
2024-07-31