MENANAMKAN BUDAYA ANTIKORUPSI SEJAK DINI: PENDIDIKAN KARAKTER BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

  • Ayub Jose Luhut Parulian Simanjuntak Universitas Cenderawasih
  • Herry M. Polontoh Universitas Cenderawasih
  • Tri Yanuaria Universitas Cenderawasih
  • Sobardo Hamonangan Universitas Cenderawasih
  • Firman Universitas Cenderawasih
  • Dudi Mulyadi Universitas Cenderawasih
Keywords: character education, anti-corruption, elementary school

Abstract

Sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan formal pertama yang ditempuh anak setelah pendidikan usia dini memegang peran strategis dalam pembentukan karakter. SD Negeri Inpres Perumnas 1 Waena, Kota Jayapura, sebagai lokasi pengabdian, menghadapi sejumlah permasalahan yang dapat menghambat pembentukan budaya antikorupsi. Berdasarkan hasil observasi dan diskusi awal dengan pihak sekolah, ditemukan bahwa pemahaman siswa terhadap konsep korupsi masih sangat rendah. Tujuan kegiatan ini adalah memastikan setiap siswa pulang dengan hati yang lebih jujur, pikiran yang lebih terbuka, dan semangat untuk terus menebarkan kebaikan. Inilah langkah kecil namun berarti untuk menyiapkan masa depan Indonesia yang bebas dari korupsi, dimulai dari senyum polos dan tekad murni anak-anak di SD Negeri Inpres Perumnas 1 Waena. Capaian terakhir, namun sangat berarti, adalah terbangunnya kesadaran kolektif. Guru, siswa, orang tua, dan tim pengabdian kini berbagi harapan yang sama: menyiapkan generasi muda Papua yang berani jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Semua pihak menyadari bahwa integritas bukan sekadar pelajaran, melainkan kebiasaan yang harus dipupuk sejak dini. Pada akhirnya, kegiatan ini menegaskan bahwa masa depan Papua dan Indonesia dibangun dari hati-hati kecil yang berani jujur. Dari ruang kelas sederhana di Waena, sebuah cahaya kecil telah dinyalakan, cahaya kejujuran yang diharapkan terus tumbuh, menguat, dan menerangi perjalanan generasi penerus bangsa.

Published
2025-12-05