STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN
Abstrak
Campuran aspal beton merupakan campuran dari agregat bergradasi rapat dan aspal, Sehingga rongga-rongga antar butir hampir seluruhnya terisi dengan butiran yang lebih kecil, hanya menyisakan sebagian kecil diisi oleh aspal. Filler yang sering digunakan adalah abu batu, pada penelitian ini digunakan filler pengganti yaitu portland cement, kaolin dan kapur padam, mengingat ketiganya memenuhi sebagai filler yang disyaratkan dalam gradasi karena lolos saringan No. 200 (0,074 mm). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan filler portland cement, kaolin dan kapur padam terhadap karakteristik Marshall pada campuran aspal beton serta perbandingan dari ketiga nilai karakteristik Marshall tersebut
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar aspal optimum campuran aspal beton yang didapatkan sebesar 5,6%, selain itujuga diketahui bahwa nilai density bulk, VFWA dan flow pada campuran aspal beton yang menggunakan filler portland cement, kaolin dan kapur padam cenderung mengalami peningkatan dengan semakin bertambahnya kadar dari masing-masing filler, sedangkan nilai VITM pada campuran aspal beton yang menggunakan filler portland cement, kaolin dan kapur padam cenderung mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya kadar dari masing-masingfiller.
Nilai stabilitas maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler portland cement terjadi pada penggunaan filler sebesar 5,988 % dengan nilai stabilitas 973,865 kg dengan kecenderungan menurunnya nilai stabilitas apabila penggunaan filler portland cement lebih dari 5,988%, dan nilai stabilitas maksimum campuran aspal beton yang menggunakan Jitter kaolin terjadi pada penggunaan filler sebesar 6,272% dengan nilai stabilitas 848,316kg dengan kecenderungan menurunnya nilai stabilitas apabila penggunaan filler kaolin lebih dari 5,988%, sedangkan nilai stabilitas maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler kapur padam terjadi pada penggunaan filler sebesar 6,015% dengan nilai stabilitas 796,042 kg dengan kecenderungan menurunnya nilai stabilitas apabila penggunaan filler kapur padam lebih dari 6,015%
Nilai Marshall Quotient maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler portland cement terjadi pada penggunaan filler sebesar 5,742% dengan nilai Marshall Quotient 308,168 kg/mm dengan kecenderungan menurunnya nilai Marshall Quotient apabila penggunaan filler portland cement lebih dari 5,742%, dan nilai Marshall Quotient maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler kaolin terjadi pada penggunaan filler sebesar 5,938% dengan nilai Marshall Quotient 247,787 kg/mm dengan kecenderungan menurunnya nilai Marshall Quotient apabila penggunaan filler kaolin lebih dari 5,938%, sedangkan nilai Marshall Quotient maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler kapur padam terjadi pada penggunaan filler sebesar 5,688% dengan nilai Marshall Quotient 234,258 kg/mm dengan kecenderungan menurunnya nilai Marshall Quotient apabila penggunaan filler kapur padam lebih dari 5,688 %.