MORFOLOGI PERMUKIMAN MULTIETNIK DI KAMPUNG PURWODINATAN SEMARANG: INTEGRASI BUDAYA DALAM RUANG ARSITEKTUR
Abstrak
Kampung Purwodinatan di Semarang merupakan salah satu kawasan permukiman urban yang menunjukkan karakter multietnik yang kuat, dengan keberadaan komunitas Koja, Tionghoa, dan Jawa yang telah hidup berdampingan selama lebih dari satu abad. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji morfologi permukiman kampung tersebut dan melihat bagaimana nilai-nilai budaya dari masing-masing kelompok etnik terintegrasi dalam bentuk ruang dan arsitektur. Pendekatan kualitatif-deskriptif digunakan dengan metode observasi lapangan, dokumentasi visual, dan pemetaan spasial untuk menganalisis pola jalan, bentuk kaveling, organisasi ruang hunian, dan tipologi bangunan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur morfologi di Kampung Purwodinatan berkembang secara organik dan mencerminkan proses adaptasi budaya yang berlangsung secara bertahap. Pola jalan sempit dengan cabang-cabang gang kecil menggambarkan sistem sosial berbasis komunitas, sementara bentuk rumah dan elemen arsitektural memperlihatkan akulturasi antara gaya Timur Tengah, Tionghoa, dan tradisional Jawa. Integrasi budaya tidak hanya terlihat dari bentuk fisik bangunan, tetapi juga dari penggunaan ruang komunal seperti masjid, klenteng, dan warung sebagai titik temu sosial yang memperkuat kohesi antarwarga.
Studi ini menegaskan pentingnya pemahaman terhadap dinamika multikultural dalam perencanaan kawasan kota lama, serta relevansinya dalam pelestarian identitas lokal melalui pendekatan arsitektur yang inklusif.










