PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK LDPE PADA CAMPURAN ASPAL BETON MENGGUNAKAN ASPAL MODIFIKASI PG 70

  • Syahrizal Abdullah Razak Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Nurani Hartatik Program Studi Teknik Sipil, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Hariani Hariani Program Studi Teknik Sipil, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • I Gede Agus Punarta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali, Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia

Abstrak

Pengelolaan limbah plastik di Indonesia merupakan isu penting dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Berdasarkan data tahun 2021, Indonesia menghasilkan sekitar 25,95 juta ton limbah plastik, setara dengan 15,96% dari total produksi sampah nasional. Limbah plastik menempati posisi kedua setelah limbah organik dalam komposisi sampah di Indonesia. Salah satu upaya pemanfaatan limbah plastik adalah dengan mengintegrasikannya sebagai bahan pengikat dalam campuran aspal beton. Lapisan aspal beton adalah lapisan perkerasan yang langsung menerima beban kendaraan, didesain untuk tahan terhadap perubahan suhu, gaya geser, tekanan vertikal, serta berfungsi sebagai lapisan kedap air. Dalam penelitian ini, limbah plastik jenis Low-Density Polyethylene (LDPE) digunakan setelah melalui proses pencucian, pencacahan, dan pengeringan. LDPE kemudian dicampurkan dengan aspal melalui metode pencampuran basah. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh penambahan limbah plastik LDPE terhadap kualitas campuran aspal modifikasi, terutama pada aspek stabilitas, fleksibilitas, dan ketahanan terhadap retak. Pengujian dilakukan menggunakan metode Marshall untuk memperoleh parameter seperti stabilitas, flow, rongga dalam campuran (VIM), rongga antar butir agregat (VMA), serta rongga yang terisi aspal (VFA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai penetrasi aspal modifikasi PG 70 cenderung menurun seiring dengan meningkatnya kadar limbah plastik LDPE, dari 55 cm pada kadar 0% menjadi 44,13 cm pada kadar 6%, yang mengindikasikan peningkatan kekerasan aspal. Titik nyala tertinggi tercapai pada kadar LDPE 6% sebesar 375,67?°C, sementara titik nyala terendah sebesar 367?°C pada kadar 0%, menunjukkan peningkatan keamanan termal. Selain itu, titik lembek tertinggi tercatat pada kadar LDPE 6% sebesar 61,8?°C, sedangkan titik lembek terendah sebesar 52,9?°C pada kadar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan LDPE meningkatkan ketahanan aspal terhadap suhu tinggi dan tetap memenuhi standar teknis yang ditetapkan oleh Spesifikasi Umum Bina Marga 2018. Temuan ini menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah plastik LDPE dalam campuran aspal dapat menjadi solusi inovatif dalam mengurangi volume limbah plastik sekaligus meningkatkan kualitas perkerasan jalan.

Kata kunci: Limbah Plastik LDPE, Aspal Modifikasi, Aspal Beton, Uji Marshall.

Diterbitkan
2025-07-28
How to Cite
Syahrizal Abdullah Razak, Hartatik, N., Hariani, H., & Punarta, I. G. A. (2025). PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK LDPE PADA CAMPURAN ASPAL BETON MENGGUNAKAN ASPAL MODIFIKASI PG 70. Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, 30(2), 24-32. https://doi.org/10.36728/jtsa.v30i2.4928