REKOMENDASI DESAIN BALAI PERTEMUAN WARGA PERUMAHAN HONJEASRI PURBAYAN
Abstract
Pengabdian masyarakat ini bertujuan merancang balai pertemuan warga sebagai fasilitas kegiatan formal dan nonformal bagi warga Perumahan Honjeasri Purbayan, Gentan, Sukoharjo. Permasalahan utama adalah kebutuhan desain arsitektur balai pertemuan untuk mendukung interaksi sosial di lahan terbatas seluas 6x11 meter. Metode yang digunakan meliputi survei lokasi, diskusi partisipatif dengan warga, dan pengembangan desain skematik dengan konsep modern-kontemporer berciri lokal. Hasilnya adalah desain fungsional yang dilengkapi area terbuka hijau dan taman bermain anak. Desain ini tidak hanya memfasilitasi interaksi warga, tetapi juga meningkatkan kualitas lingkungan melalui integrasi ruang hijau. Proyek ini menegaskan pentingnya menjaga ikatan sosial dan mengoptimalkan lahan terbatas di kawasan perumahan urban.
References
Ching, F. D. K. (2014). Architecture: Form, space, and order (4th ed.). John Wiley & Sons
Putra, A. R., & Sari, R. P. (2021). Peran fasilitas komunal dalam meningkatkan interaksi sosial masyarakat urban. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, 3(2), 45-56.
Rapoport, A. (2005). The meaning of the built environment: A nonverbal communication approach. University of Arizona Press.
Santoso, J. (2019). Desain ruang publik untuk komunitas: Studi kasus balai pertemuan warga. Jurnal Teknik Arsitektur, 5(1), 12-20.
Setioko, B. (2018). Strategi optimalisasi ruang pada lahan terbatas di pemukiman perkotaan. Jurnal Tata Kota dan Daerah, 10(2), 89-98.
Wulandari, A., Nugroho, A. M., & Pratama, Y. (2020). Pemanfaatan area terbuka hijau dalam meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan, 7(1), 34-42.
Copyright (c) 2025 Febrione Putri Rakhmanty, Dedi Iskandar, Triyanda Taufiq Hidayat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang ingin memasukkan naskah untuk diterbitkan pada jurnal GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat menyetujui poin-poin di bawah ini.
- Manuskrip yang diserahkan belum diterbitkan sebelumnya baik secara online maupun cetak.
- Manuskrip yang dikirimkan harus mengandung novelty yang baik. Minimal kebaruan referensi adalah 80% dari total referensi yang digunakan.
- Topik manuskrip harus sesuai dengan fokus dan ruang lingkup Jurnal GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat
- Penulisan manuskrip telah disesuaikan dengan panduan penulisan yang ditentukan oleh Jurnal GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat
- Abstrak dan kata kunci disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam pengisian metadata penyerahan manuskrip.
- Referensi yang digunakan 75% harus berasal dari sumber primer (jurnal) dan 25% sumber sekunder (buku, majalah, koran, website, dll).