BOTANICAL GARDEN SEBAGAI PENGEMBANGAN PRODUK JAMU TRADISIONAL DI NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOPHILIC

  • Johar Abdul Zalaz Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
  • Wahyu Prabowo Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
  • Tri Hartanto Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Keywords: Botanical Garden, Jamu, Biophilic, Nguter, Sukoharjo

Abstract

Pencanangan kabupaten jamu tahun 2015 dan destinasi wisata jamu tahun 2019 menjadikan Kabupaten Sukoharjo dijuluki Kabupaten Jamu. Pusat industri jamu berada di Desa Nguter. Sektor industri berkontribusi terhadap PAD pada tahun 2016 sebesar 39,20%. Produk jamu menjadi Program Pembangunan Kabupaten Sukoharjo dengan terwujudnya produk jamu sebagai gaya hidup masyarakat. Di tengah maraknya produk jamu dan menjadi produk unggulan hingga menembus pasar luar daerah, banyak generasi muda yang belum mengenal jenis tanaman yang diolah menjadi produk jamu serta stigma negatif generasi muda terhadap produk jamu. Daerah sub-urban seperti Nguter memiliki keunggulan pertanian, pariwisata dan alam yang masih asri, akan tetapi menurut Jawa Pos Radar Solo, Kecamatan Nguter mengalami krisis ruang publik. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana merencanakan dan merancang botanical garden di Nguter Kabupaten Sukoharjo dengan pendekatan arsitektur biophilic. Tujuannya ialah mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan botanical garden di Nguter Kabupaten Sukoharjo dengan pendekatan arsitektur biophilic. Metode yang digunakan adalah kualitatif desktiptif. Dengan hasil berupa konsep perencanaan dan perancangan botanical garden sebagai pengembangan produk jamu tradisional di Nguter Kabupaten Sukoharjo dengan pendekatan arsitektur biophilic.

References

Abdullah, M. R., Perancangan Botanical Garden Center Dengan Pendekatan Eco-Architecure di Lampung, 2022.

Apriyanti H., Persepsi dan Sikap Pengunjung Kebun Raya Bogor Terhadap Koleksi Tumbuhan Obat, 2011.

BPOM, Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional, 2019.

Bram, D., Kecamatan Nguter Krisis Ruang Publik, 2022.

Fadil, M. F., Rancangan Priangan Botanical Park Dengan Penerapan Konsep Arsitektur Modern Di Kota Baru Parahhyangan, 2020.

KEMENPRIN, Industri Kosmetik Dan Jamu Mampu Serap 15 Juta Tenaga Kerja - Dunia Usaha, 2017/

LIPI, Kebun Botani : Upaya Melestarikan Kekayaan Hayati, 2007.

Muthmainnah, S., Eksplorasi Tanaman Obat Di Desa Teratak Buluh Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, 2018.

Adwitya P, Adanthi Maudy, Perancangan Lotus Botanical Garden Dengan Penerapan Prinsip Desain Biofilik, 2020.

Pangestu, A. Y., Erancangan Botanical Garden Center Dengan Pendekatan Eco-Architecture Di Lampung, 2022.

Paryono, & Kurniarum, A., Kebiasaan Konsumsi Jamu Untuk Menjaga Kesehatan, 2014.

PEMKAB SUKOHARJO, Lampiran RPIK Sukoharjo, 2018.

Purnaningsih, N., Mawarsari, T., & Saraswati, Y., Analisis Kebutuhan Pendampingan Dan Kompetensi Pendamping Pelaku Usaha Industri Jamu, 2017.

Ramadani, R., & Utami, M. N., Penerapan Prinsip Desain Arsitektur Biofilik Dalam Rancangan Gedung Eksibisi Dan Konvensi "Bio Excon" Di Kota Baru Parahyangan, 2021.

Sasmi, J., Mahdi, N., & Kamal, S., Jenis Tanaman Yang Digunakan Untuk Obat Tradisional, 2017.

Statistik Sektoral Kab. Sukoharjo, Data Statistik Sektoral Kabupaten Sukoharjo, 2019.

Sukoharjo, D. K., Laporan Utama Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Sukoharjo, 2021.

Suparni, & Wulandari, A., Herbal Nusantara :1001 Ramuan Tradisional Asli Indonesia, 2012.

Wulandari, V. P., Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Jamu Iboe Melalui Omnichannel Dan Brand Repsositioning Dalam Menyasar Konsumen Milenial, 2022.

Published
2023-10-11