PENGEMBANGAN WISATA PANTAI WATU KARUNG BERBASIS BUDAYA LOKAL DAN POTENSI SELANCAR DI KABUPATEN PACITAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

  • Ridho Dwi Sahputro Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
  • Tri Hartanto Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Keywords: Wisata, Budaya, Selancar, Arsitektur Neo Vernakular

Abstract

Kabupaten Pacitan merupakan daerah pesisir pantai selatan yang memiliki ombak cukup besar dengan posisi terlindung dari palung dan Samudra hindia yang berpotensi untuk wisata selancar. Potensi selancar di Pantai Watu Karung sangat banyak diminati wisatawan terutama wisatawan dari beberapa negara, dikarenakan ombak di Pantai Watu Karung cukup dibilang tinggi sehingga cocok untuk dijadikan tempat untuk berselancar. Selain terkenal dengan wisata alam yang indah, Kabupaten Pacitan juga memiliki banyak kebudayaan lokal yang sampai saat ini masih terus di lestarikan yaitu kesenian Rontek Pacitan yang sering diadakan event festival disetiap tahun. Posisi strategis dan potensi Wisata Pantai Watu Karung menguatkan alasan untuk adanya kegiatan pariwisata berbasis budaya lokal dan potensi selancar, terkait banyaknya kebudayaan lokal di pacitan serta mendukungnya situasi untuk melakukan kegiatan olahraga selancar. Pengembangan Wisata Pantai Watu Karung Berbasis Budaya dan Potensi Selancar di Kabupaten Pacitan sangat di perlukan untuk meningkatkan potensi daya Tarik wisata Pantai Watu Karung yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyakat lokal maupun pengunjung dibidang sosial, ekonomi, khususnya di bidang kebudayaan, dan dibidang selancar.

References

Airin, R. K. (2019). Pengelolaan Desa Wisata Oleh Pemuda Di Desa Wisata Kembang Madu Kelurahan Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Jurnal Internasional.

Andi Handoko. (2015). Kajian Obyek Wisata Pantai di Wilayah Pesisir Selatan Kabupaten Kebumen, Skripsi Sarjana Surakarta: Fakultas Teknik UNS.

Arifiana, Riska Dian. (2015). Analisis Potensi dan Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai di Kota Semarang. Skripsi Sarjana Surakarta : Fakultas Geografi UMS.

Cut Rava M. 2022. Perancangan Pusat Kebudayaan. Banda Aceh: Fakultas Sains dan Teknologi.

Evitin, E., & Widodo, B. S. (2016). Strategi Pengembangan Potensi Pariwisata Di Kabupaten Pacitan ( Studi Kasus Pengembangan Potensi Wisata Goa Gong ). Jurnal Swara Bhumi, 3(3), 109–115

GROWTH. (2016). Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan Volume 1, No. 1, 56-74,

Langgeng Setya Pramz. 2013. Analisis Potensi Dan Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Grobogan. Skripsi Sarjana. Surakarta: Fakultas Geografi UGM.

Rizki, M. T., & Prayogi, L. (2020). Kajian Arsitektur Neo Vernakular Pada Prasarana Sekolah Keberbakatan Olahraga (Sko). Jurnal Arsitektur Zonasi (JAZ), 2-4

Swarbrooke. 1989. Strategi Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Gramedia

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Neufret, E. (2002). Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/kr/article/view/20446

Andayani, N.L.H. dan Yulianthini, N.N. 2013. Pengembangan Selancar (Surfing) di Kawasan Wisata Pantai Kuta, Kabupaten Badung Melalui Pemberdayaan Masyarakat (Community Based Development).

Fadjarajani, S. (2021). Analisis Potensi Pariwisata di Kabupaten Cianjur. Jurnal Geografi, 73-90.

Azizah, R. N. (2021). PERENCANAAN PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI LON MALANG KABUPATEN SAMPANG. Jurnal Aplikasi Administrasi, 23-33.

Published
2024-10-31