PENANGANAN LIMBAH PASCAPANEN TEMBAKAU MENJADI PESTISIDA NABATI BERBASIS GOOD HANDLING PRACTICES (GHP) DI DESA BEJI, KECAMATAN PEDAN, KABUPATEN KLATEN

  • Agung Prasetyo Universitas Tunas Pembangunan Surakarata (UTP)
  • Teguh Supriyadi Universitas Tunas Pembangunan Surakarata (UTP)
  • Arbianti Arbianti Universitas Tunas Pembangunan Surakarata (UTP) https://orcid.org/0009-0004-3769-1359
  • Mahananto Universitas Tunas Pembangunan Surakarata (UTP)
  • Zidan Nur Wahid Universitas Tunas Pembangunan Surakarata (UTP)
  • Muhammad Roihan Dzaki Universitas Tunas Pembangunan Surakarata (UTP)
Keywords: good handling practices (ghp), pesticide, postharvest, tobacco, waste

Abstract

Tembakau merupakan salah satu komoditas penting yang berperan dalam perekonomian nasional Indonesia. Salah satu daerah penghasil tembakau yaitu di Desa Beji, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Petani tembakau di Desa Beji belum mengetahui praktik Good Handling Practices (GHP) dan belum mempraktikkannya, padahal praktik pascapanen tembakau perlu berbasis pada Good Handling Practices (GHP) berguna bagi jaminan kualitas tembakau yang diproduksi. Bagian tanaman tembakau yang digunakan untuk membuat tembakau rajangan adalah daun, sedangkan batang tembakau belum dimanfaatkan dengan baik oleh petani tembakau. Sasaran pengabdian ini adalah petani tembakau di Desa Beji, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pengabdian ini bertujuan untuk penanganan limbah pascapanen tembakau berupa batang tembakau yang sesuai dengan Good Handling Practices (GHP) dan melatih kemampuan petani dalam membuat pestisida nabati berbahan limbah batang tembakau. Metode pengabdian dilakukan dengan cara sosialisasi dan pelatihan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa ada peningkatan pengatahuan petani terkait penanganan pascapanen limbah tembakau yang sesuai dengan Good Handling Practices (GHP) dan petani mampu membuat pestisida nabati berbahan limbah batang tembakau.

Published
2025-04-22