PROSPEK PEGEMBANGAN BETENG VASTENBURG SURAKARTA

  • ISMADI ISMADI

Abstract

Studi kebijakan tentang pengembangan beteng Vastenburg ini didasarkan pada pedekatan Ekonomi Makro. Hal ini didasarkan pada dua alasan, yaitu : (1) untuk mengaktualkan pendekatan historis kultural yang biasanya dipakai menghadapi peninggalan-peninggalan sejarah, (2) untuk mengantisipasi kehidupan masyarakat Surakarta di masa depan. Masalah yang hendak dicapai ialah : bagaimana menyeimbangkan idealisme dan orientasi laba dalam rangka pembangunan kota dan masyarakat Surakarta demi masa depan yang lebih sejahtera? Apa yang bisa dilakukan terhadap Beteng Vatenburg demi pengembangan masyarakat dan kota pembangunan Kotamadya Surakarta dalam menyongsong masa depan yang sekaligus dapat menumbuhkan rasa kebanggaan? Dilihat dari kesiapan berbagai kelompok masyarakat Surakarta dalam menunjang prospek industrialisasi dapat dikategorikan sebagai berikut ; sangat siap : idealisme Mangkunegara dan pengusaha etnis Cina. Siap : idealisme golongan eks Brigade 17, pengusaha pribumi, dan budayawan. Kurang siap : idealisme Kasunanan dan Golongan awam. Sedangkan variabel-variabel tentang keinginan pemilik modal, kebijakan ekonomi dunia, kebijakan ekonomi pembangunan/GBHN dan kebijakan pariwisata, semuanya menunjang prospek Surakarta tersebut. Indutrialisasi akan berakibat merubah citra Surakarta dan sekitarnya. Dan citra tersebut bisa terwujud atas adanya kegiatan terprogram yang didasarkan pada kriteria-kriteria : inovatif, produktif, dan kebanggaan. Ada beberapa program kegiatan utama dalam proyek Surakarta : harus diadakan institusi sentral yang memperlancar arus modal, diselenggarakan tempat perdagangan pasar grosir, disediakan tempat penginapan yang memadai dilokasi yang sama, disediakan kesempatan untuk hiburan, istirahat, atau olahraga, dibuka kesempatan untuk mengadakan dialog budaya, implementasi untuk proyeksi yang harus dikembangkan di beteng Vastenburg : perkantoran, pasar grosir, perhotelan, fasilitas rekreasi dan kebugaran, taman wisata dan budaya. Sebagai kesimpulan umum ialah bahwa keterpaduan kelima jenis fasilitas yang berada pada satu lokasi merupakan sesuatu yang inovatif, produktif dan kebanggaan dalam menunjang program pemerintah daerah. Saran penting yang dapat dikemukakan di sini ialah hendaknya pengembangan Beteng Vastenburg nantinya benar-benar representif dan mampu menanamkan rasa bangga dari masyarakat Surakarta, karena disamping memberikan inovasi fungsi, juga sekaligus memanfaatkan dan mengembangkan gaya arsitektural kebudayaan setempat yang secara historis telah menemukan sosok kepribadiannya, sehingga mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.

Author Biography

ISMADI ISMADI
FT UTP SKA
How to Cite
ISMADI, I. (1). PROSPEK PEGEMBANGAN BETENG VASTENBURG SURAKARTA. Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, 2(2). Retrieved from http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JTSA/article/view/136