PENYULUHAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DAN PENGOLAHAN SAMPAH 3R DI SMP NEGERI 1 SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO

  • Susanti Br. Perangin-angin Poltiteknik Kesehatan Kemenkes Medan
  • Nelson Tanjung Poltiteknik Kesehatan Kemenkes Medan
  • Erba Kalto Manik Poltiteknik Kesehatan Kemenkes Medan
  • Helfi Nolia R. Tambunan Poltiteknik Kesehatan Kemenkes Medan
Keywords: Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Sampah 3 R, Penyakit

Abstract

Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit. Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih kecil, karena salah satu penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah diare, yang dapat dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan. Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tekhnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Penyuluhan tentang sampah di institute pendidikan merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah yang ternyata umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan  kepada siswa SMP tentang perilaku hidup bersih dan sehat dan mengolah sampah secara 3 R (Reuse, Reduce dan Recycling). Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu dengan memberikan penyuluhan Periaku hidup bersih dan sehat  dan praktek cuci tangan pakai sabun, membuang sampah pada tempatnya serta mengolah sampah dengan 3 R  (Reduce, Reuse dan Recylce) Sebaiknya masyarakat merawat alat yang telah disediakan dan dipakai sesuai kebutuhan dan masyarakat lebih dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit. Disarankan kepada siswa agar lebih menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan ilmu pengetahuan tentang sampah dan tentunya sangat perlu di terapkan di sekolah agar kualitas siswa dapat meningkat dan perlu adanya pengawasan oleh guru yang lebih ketat lagi.

References

Chandra, 2007. Sanitasi Pembangunan Sampah Dalam Masyarakat.Medyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Dachroni, 2002. Pedoman Pembinaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Tatanan Tempat-Tempat Umum, Medana. Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.

Dainur,1995. Mengolah Sampah Untuk Pupuk dan Pestisida Organik. Jakarta Rhineka Cipta.

Depkes RI,2003. Indikator Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat.

Ecolink,1996. Sistem dan Manajemen Lingkungan. Jakarta

Eurika Indonesia diambil dari website http:www Eurica Indonesia.org/Jaga Masa Sehatmu Sebelum Masa Sakitmu diakses tanggal 22 Jui 2013

Ismoyowati (2007). Indikator PHBS di Sekolah , Majalah Informasi dan Referensi Promosi Kesehatan I No.1/Tahun IX Penerbit Pusat Promosi Kesehatan Depkes, Jakarta.

Juli Soemirat, 1994. Kesehatan Lingkungan UGM. University Press.

Notoatmodjo S, 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Ruslina Yenni, 2008. Sistem Pengolah Sampah Kota.Fakutas Teknik Universitas AndalasChandra, 2007. Sanitasi Pembangunan Sampah Dalam Masyarakat.Medyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Published
2022-07-24
Section
Articles