PELATIHAN KONSELING KELOMPOK KOGNITIF BEHAVIOR BERBASIS EXPERIENTAL LEARNING BAGI GURU BK DI KABUPATEN BOYOLALI
Abstract
Konselor sekolah telah memiliki pengalaman dalam praktik konseling kelompok, tetapi belum semuanya memiliki keterampilan dalam pendekatan konseling. Melalui transformasi pengalaman maka diharapkan konselor dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan baru. Experiential learning adalah metode yag sesuai untuk memfasilitasi peningkatan keterampilan konselor, karena experiential learning adalah proses penciptaan pengetahuan melalui transformasi pengalaman. Melalui konseling kognitif behavioral konselor dapat belajar prinsip-prinsip dan prosedur pengubahan pikiran dan perilaku, sehingga siswa dapat memperoleh prinsip dalam pemecahan masalah secara prosedural. Kondisi saat ini disekolah perlu untuk meningkatkan keterampilan konselor, secara praktis dan tepat untuk membantu siswa mengentaskan permasalahan seperti: penyesuaian terhadap hubungan sosial, penyesuaian terhadap tuntutan kurikulum sekolah, penyesuaian dalam pergaulan dan lain sebagainya. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk membantu konselor agar memiliki wawasan konseling kelompok kognitif behavioral, melalui pelatihan ini diharapkan konselor dapat membantu siswa dalam pengentasan masalah di bidang pribadi sosial, belajar dan karir.
References
Beck, J. S., & Beck, A. T. (n.d.). COGNITIVE Basics and Beyond.
Bemak, F., & Chung, R. C. Y. (2008). New professional roles and advocacy strategies for school counselors: A multicultural/social justice perspective to move beyond the nice counselor syndrome. Journal of Counseling and Development, 86(3), 372–381. https://doi.org/10.1002/j.1556-6678.2008.tb00522.x
Burns, S., & Cruikshanks, D. R. (2017). Evaluating Independently Licensed Counselors’ Articulation of Professional Identity Using Structural Coding. The Professional Counselor, 7(2), 185–207. https://doi.org/10.15241/sb.7.2.185
Edwards, L., Grace, R., & King, G. (2014). Importance of an Effective Principal-Counselor Relationship. Alabama Journal of Educational Leadership, 1(September), 34–42. Retrieved from http://search.proquest.com.er.lib.k-state.edu/eric/docview/1826531764/8BD3B941CEB74289PQ/42
Kohonen, V. (2004). Learning to learn through reflection – an experiential learning perspective. 1–10.
Makinson, R. A., & Young, J. S. (2012). Counseling and Neuroscience Meet. 90(April), 131–140.
Morgenstern, J., Keller, D. S., Morgan, T. J., McCrady, B. S., & Carroll, K. M. (2001). Manual-guided cognitive-behavioral therapy training: A promising method for disseminating empirically supported substance abuse treatments to the practice community. Psychology of Addictive Behaviors, 15(2), 83–88. https://doi.org/10.1037/0893-164X.15.2.83
Murray, L. K., Skavenski, S., Michalopoulos, L. M., Bolton, P. A., Bass, J. K., Familiar, I., … Cohen, J. (2014). Counselor and Client Perspectives of Trauma-Focused Cognitive Behavioral Therapy for Children in Zambia: A Qualitative Study. Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology, 43(6), 902–914. https://doi.org/10.1080/15374416.2013.859079
Myrick, R. D. (2011). Developmental guidance and counseling?: a practical approach.
Wolf, M., & Mehl, K. (2011). Experiential Learning in Psychotherapy?: Ropes Course Exposures as an Adjunct to Inpatient Treatment. 74(May 2010), 60–74.
Copyright (c) 2023 Diana Dewi Wahyuningsih, Imam Setyo Nugroho, Hartini Hartini, Ninda Beny Asfuri, Sunjoyo Sunjoyo, Catur Wahyudi, Valencia Diva Maharani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang ingin memasukkan naskah untuk diterbitkan pada jurnal GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat menyetujui poin-poin di bawah ini.
- Manuskrip yang diserahkan belum diterbitkan sebelumnya baik secara online maupun cetak.
- Manuskrip yang dikirimkan harus mengandung novelty yang baik. Minimal kebaruan referensi adalah 80% dari total referensi yang digunakan.
- Topik manuskrip harus sesuai dengan fokus dan ruang lingkup Jurnal GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat
- Penulisan manuskrip telah disesuaikan dengan panduan penulisan yang ditentukan oleh Jurnal GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat
- Abstrak dan kata kunci disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam pengisian metadata penyerahan manuskrip.
- Referensi yang digunakan 75% harus berasal dari sumber primer (jurnal) dan 25% sumber sekunder (buku, majalah, koran, website, dll).