PELATIHAN DETEKSI DINI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BAGI GURU TAMAN KANAK-KANAK
Abstrak
Pelatihan deteksi dini anak berkebutuhan khusus bagi guru di Taman Kanak-Kanak (TK) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesiapan guru dalam mengidentifikasi anak yang memerlukan perhatian khusus pada tahap awal perkembangan mereka. Deteksi dini merupakan langkah krusial untuk memberikan intervensi yang sesuai dan mencegah terjadinya kesulitan belajar serta gangguan perkembangan yang lebih kompleks di masa depan. Pelatihan ini difokuskan pada pemahaman berbagai jenis kebutuhan khusus yang umum dijumpai pada anak usia dini, seperti gangguan spektrum autisme, gangguan perkembangan bahasa, dan disleksia. Materi pelatihan meliputi teori dasar perkembangan anak, tanda-tanda atau gejala awal yang perlu diwaspadai, serta teknik observasi yang efektif. Selain itu, peserta juga diberikan keterampilan dalam berkomunikasi dengan orang tua serta bekerja sama dengan tim pendukung, seperti psikolog dan ahli pendidikan, untuk merencanakan intervensi yang tepat. Metode pelatihan melibatkan diskusi, studi kasus, dan simulasi yang memungkinkan guru untuk mengaplikasikan pengetahuan secara langsung. Diharapkan melalui pelatihan ini, para guru di TK dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mendeteksi anak berkebutuhan khusus, sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih tepat guna, membantu anak mencapai potensi maksimalnya, dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua anak.
Referensi
Astuti, D. P. (2020). Pentingnya pelatihan deteksi dini untuk guru di taman kanak-kanak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 35-47.
Blackman, J. A. (2022). Early Childhood Intervention: Theory and Practice. New York: Routledge
Gargiulo, R. M., & Bouck, E. C. (2017). Special education in contemporary society: An introduction to exceptionality. SAGE Publications.
Hallahan, D. P., Kauffman, J. M., & Pullen, P. C. (2020). Exceptional learners: An introduction to special education. Pearson.
Hidayat, I., & Wulandari, S. (2020). Penggunaan instrumen deteksi dini untuk anak berkebutuhan khusus. Jurnal Pendidikan Khusus, 11(3), 150-162.
Ningsih, R., & Haryanto, A. (2021). Deteksi dini gangguan perkembangan anak di usia dini: Teknik dan instrumen yang digunakan. Jurnal Psikologi Anak dan Remaja, 12(1), 45 56.
Peters, M. L., & Reid, A. (2022). Teacher training and confidence in early childhood special education: A systematic review. Early Childhood Research Quarterly, 58, 45-60.
Pratiwi, L. (2018). Instrumen deteksi dini dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus. Jurnal Pendidikan Inklusif, 7(2), 78-89.
Rinaldi, E. (2017). Deteksi dini anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 9(1), 113-122.
Santrock, J. W. (2021). Children. McGraw-Hill Education.
Sari, R., & Yuliana, S. (2019). Peran guru dalam deteksi dini anak berkebutuhan khusus di Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 18(2), 100-111.
Smith, J. D., Brown, K. A., & Lee, C. (2019). Identifying early childhood special needs: Challenges and strategies for teachers. Journal of Early Childhood Special Education, 12(3), 112-130.
UNESCO. (2021). Inclusive early childhood education: Challenges and opportunities. UNESCO Publishing.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Penulis yang ingin memasukkan naskah untuk diterbitkan pada jurnal GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat menyetujui poin-poin di bawah ini.
- Manuskrip yang diserahkan belum diterbitkan sebelumnya baik secara online maupun cetak.
- Manuskrip yang dikirimkan harus mengandung novelty yang baik. Minimal kebaruan referensi adalah 80% dari total referensi yang digunakan.
- Topik manuskrip harus sesuai dengan fokus dan ruang lingkup Jurnal GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat
- Penulisan manuskrip telah disesuaikan dengan panduan penulisan yang ditentukan oleh Jurnal GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat
- Abstrak dan kata kunci disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam pengisian metadata penyerahan manuskrip.
- Referensi yang digunakan 75% harus berasal dari sumber primer (jurnal) dan 25% sumber sekunder (buku, majalah, koran, website, dll).