CONGDARDIR: AN INNOVATIVE TRADITIONAL GAME-BASED MEDIUM TO ENHANCE HIGH SCHOOL STUDENTS SELF-AWARENESS

  • Seha Ananda Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Nora Yuniar Setyaputri Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Ikke Yuliani Dhian Puspitarini Universitas Nusantara PGRI Kediri
Keywords: self awareness, group counseling, traditional games, congklak, guidance media

Abstract

This study aims to develop and examine the feasibility of a traditional game-based medium, derived from the game "congklak," named CONGDARDIR (Congklak Kesadaran Diri Congklak), as a tool in group counseling services to enhance high school students’ self-awareness. The research employed a R&D method using the ADDIE model, consisting of five stages: analyze, design, develop, implement, evaluate. The medium was validated by subject matter experts, media experts, and users (school counselors), with feasibility percentages of 94%, 86%, and 93% respectively, categorizing it as "highly feasible." The final product consists of a congklak board, game seeds, and reflection cards designed based on self-awareness indicators. The trial was conducted with eight 11th-grade students selected through purposive sampling due to their low level of self-awareness. Scores averaged 88.13 (pretest) and increased to 136.13 (posttest). The Shapiro-Wilk normality test indicated normally distributed data. The homogeneity test yielded a significance value of 0.832 (p > 0.05), indicating homogeneous variance between pretest and posttest scores. The paired sample t-test revealed a significance value of 0.000 (p < 0.05), indicating a significant improvement following the intervention. Therefore, the CONGDARDIR medium has proven statistically and practically effective as a group counseling tool to enhance students’ self-awareness through a fun, reflective, and culturally grounded approach. Counselors are encouraged to continuously utilize this medium in guidance services. Schools are also expected to support its use as part of student character development programs. Future researchers are recommended to further develop this medium and test its implementation in broader school contexts.

References

Ahadi, G. D., & Zain, N. N. L. E. (2023). Pemeriksaan uji kenormalan dengan kolmogorov-smirnov, anderson-darling dan shapiro-wilk. Eigen Mathematics Journal, 11-19.

Anugrah, S., & Makarohim, M. F. (2024). Tingkat pemahaman siswa pada permainan tradisional congklak di SMP Negeri 3 Lokal Jauh Rupat Utara Kabupaten Bengkalis. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP); Vol. 7 No. 2 (2024): Volume 7 No. 2 Tahun 2024; 4232-4238 ; 2655-6022 ; 2655-710X.

Arsyad, A. (2017). Media pembelajaran. Jakarta: PT Rajawali Persada.

Chaplin. (2011). Kamus lengkap psikologi (terjemahan kartini & kartono). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Esmiati, A. N., Prihartanti, N., & Partini, P. (2020). Efektivitas pelatihan kesadaran diri untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 8(1), 85-95.

Fatimah, D., & Sari, N. P. (2023). Effectiveness of the traditional congklak game through group guidance to increase the cooperation of class viii students at SMPN 31 Banjarmasin. Jurnal Pelayanan Bimbingan dan Konseling, 5(3).

Geor, G., Susan N. H. Jacobus, & Pangalila, T. (2024). Pengembangan media Bigbook Aku Cinta Pancasila untuk meningkatkan karakter siswa kelas 1 SD mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 9(8), 3970–3982.

Hartanti, J. (2022). Bimbingan kelompok. Surabaya: Duta Sablon. ISBN 978 623 5353 06 7

Lacksana, I. (2017). Kearifan lokal permainan congklak sebagai penguatan karakter peserta didik melalui layanan bimbingan konseling disekolah. Satya Widya, 33(2), 109-116.

Nursalim, M. (2013). Pengembangan media bimbingan dan konseling. Jakarta Akademia

Qowimah, S. N., Almahira, K. J., Rahma, D. A., Satrio, A. B., Nuzul, H. M., Puteri, S. N. Y., & Andyarini, E. N. (2021). Hubungan self confidence dan self awareness dengan komunikasi efektif pada mahasiswa. Indonesian Psychological Research, 3(2), 109-120. didik kelas XI TKJ di SMK Ma’Arif 1 Nanggulan. Prosiding Pendidikan Profesi Guru, 957-965.

Rahmadhani, A. M & Taufik, T. (2024). Hubungan self awareness dengan bystander effect siswa sma negeri 7 sijunjung. Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol. 8(1), hlm. 2321–2331.

Setyaputri, N. Y., & Hanggara, G. S. (2022). Permainan-permainan baru dalam praktik layanan bimbingan dan konseling. Deepublish Publisher: Yogyakarta

Setyaputri, N. Y., Krisphianti, Y. D., & Puspitarini, I. Y. D. (2019). Permainan roda pelangi (sebuah inovasi dalam media bimbingan dan konseling).

Soesilo, A., & Munthe, A. P. (2020). Pengembangan buku teks matematika kelas 8 dengan model ADDIE. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 10(3), 231-243.

Solso, L.R., Maclin, H.O., & Maclin, K.M. (2008). Psikologi kognitif. Erlangga: Jakarta.

Sugiarto, S., & Suhaili, N. (2022). Pentingnya self awareness siswa dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok di sekolah. JPT: Jurnal Pendidikan Tematik, 3(3), 100-105.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2017). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Rudi. (2024). SKRIPSI: Pengembangan media dart board untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas 10 di SMA Pawyatan Daha Kediri.

Sutirna. (2021). Bimbingan dan konseling (bagi guru dan calon guru mata pelajaran. Yogyakarta:Deepublish.

Tarigan, B. A., Chowin, N., Cornellissen, Vebiani, R. Y., Panjaitan, F. (2023). SELA (self awareness) campign sebagai upaya peningkatan kesadaran mental remaja di desa paya bakung. Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol: 4 No. 2 https://doi.org/10.46576/rjpkm.v4i2.2560

Yusuf, M. (2001). Pengantar ilmu pendidikan. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo.

Published
2025-12-13