PEMANFAATAN PUDING DAUN KELOR UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI

  • Rotua Suriany Simamora Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
  • Lisna Agustina Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
  • Puri Kresna Wati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
  • Feronika Evma Rahayu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
  • Nunung Nurhayati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
  • Ani Anggriani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
Keywords: stunting, daun kelor, nutrisi

Abstract

Kekurangan nutrisi selama kehamilan dapat menghambat pertumbuhan janin dan berlanjut setelah kelahiran. Pemenuhan kebutuhan nutrisi ini penting untuk mendukung pertumbuhan optimal janin dan mencegah risiko stunting pada anak yang akan dilahirkan. Pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama dan dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI yang tepat sangat penting. Dalam upaya pencegahan stunting, inovasi makanan berbasis bahan lokal yang kaya nutrisi menjadi salah satu strategi yang potensial. Salah satunya adalah penggunaan daun kelor dalam bentuk puding sebagai makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang gizi ibu hamil dan bayi balita serta pencegahan stunting di masyarakat. Metode yang digunakan adalah Pemeriksaan kesehatan (tinggi badan dan berat badan) bayi dan balita, dan ibu hamil. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita, serta meningkatkan kesadaran akan bahaya stunting. Pelatihan pembuatan puding kelor sebagai alternatif makanan bergizi tinggi telah memberdayakan masyarakat, terutama ibu-ibu. Antusiasme dan partisipasi aktif masyarakat menunjukkan bahwa program ini diterima dengan baik dan berpotensi untuk dilanjutkan secara mandiri oleh masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan status gizi ibu hamil dan balita, serta mendukung upaya pencegahan stunting di desa tersebut.

Published
2024-09-05