OPTIMALISASI KEMAMPUAN PELATIH BULUTANGKIS DI SEMARANG DALAM MENGUKUR DAN MENDETEKSI KELEMAHAN FISIK ATLET MENJELANG TURNAMEN
Abstract
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pelatih bulutangkis di Kota Semarang dalam mengukur dan mendeteksi kelemahan fisik atlet menjelang turnamen. Sebanyak 26 pelatih anggota PBSI mengikuti program yang meliputi workshop teori, praktik lapangan, pendampingan, serta evaluasi berbasis tes awal dan tes akhir. Analisis data dilakukan menggunakan uji normalitas (Shapiro-Wilk), homogenitas (Levene’s Test), dan uji pengaruh (Paired Sample t-test). Hasil menunjukkan data berdistribusi normal (p > 0,05) dan homogen (p > 0,05). Nilai rata-rata skor pelatih meningkat dari 19,54 pada pre-test menjadi 22,15 pada post-test, dengan selisih 2,61 poin. Uji t menghasilkan nilai t (25) = –7,80; p < 0,001, yang berarti terdapat peningkatan kemampuan secara signifikan. Sebanyak 92,3% pelatih mengalami peningkatan, 3,8% tetap, dan 3,8% mengalami penurunan. Hasil ini membuktikan bahwa pelatihan berbasis praktik dan pendampingan lapangan efektif dalam meningkatkan kompetensi pelatih dalam mengevaluasi kondisi fisik atlet. Ke depan, program serupa dapat dikembangkan dengan menambahkan pelatihan lanjutan berbasis analisis data dan digitalisasi pengukuran kebugaran atlet.
