PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERGANTI DAN PENGULANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN GROUNSTROKE BACKHAND TENIS LAPANGAN DITINJAU DARI KOORDINASI MATA-TANGAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh antara model pembelajaran berganti dan pengulangan terhadap kemampuan pukulan grounstroke backhand tenis lapangan, (2) Perbedaan kemampuan pukulan grounstroke backhand tenis lapangan antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi, sedang dan rendah, (3) Pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan pukulan grounstroke backhand tenis lapangan.
Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan rancangan faktorial 2 x 3. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra SMA Negeri 1 Plupuh Sragen Tahun 2017. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling, besarnya sampel yang diambil yaitu sebanyak 60 siswa. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan ANAVA. Sebelum diuji dengan ANAVA, terlebih dulu menggunakan uji prasyarat analisis data dengan uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan α = 0,05 %) dan Uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan α = 0,05 %).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) ada perbedaan pengaruh antara model pembelajaran berganti dan pengulangan terhadap kemampuan pukulan grounstroke backhand tenis lapangan. Pengaruh model pembelajaran berganti lebih baik dari pada pengulangan, (2) ada perbedaan kemampuan pukulan grounstroke backhand tenis lapangan antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi, sedang dan rendah. Kemampuan pukulan grounstroke backhand tenis lapangan pada siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan sedang, siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan sedang lebih baik dari pada siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah, (3) terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan pukulan grounstroke backhand tenis lapangan. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi lebih cocok jika diberikan berganti. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan sedang lebih cocok jika diberikan pengulangan. Sedangkan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah lebih cocok jika diberikan berganti.
