HUBUNGAN FATHERLESS DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA IMPLEMENTASI PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
Abstract
Kemampuan penyesuaian sosial yang baik pada remaja merupakan sebagai keberhasilan untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompok pada khususnya, sehingga menjadikan remaja dapat berkembang secara optimal. Namun tidak semua remaja mampu melakukan penyusuai diri dengan biak. Hal ini dikarenak tidak hadirnya figur yang menjadi teladan dalam penyesuai sosial yaitu fatherless. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fatherless terhadap penyesuaian sosial remaja pada siswa SMA Negeri 10 Jakarta Pusat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif asosiatif deskriptif sampel dalam penelitian ini berjumlah 123 siswa, yang dipilih menggunakan teknik probability sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan skala fatherless dengan tingkat reabilitas 0,913 pada kategori sangat tinggi dan skala penyesuaian diri dengan tingkat reabilitas 0,875 pada kategori sangat tinggi. Penelitian ini dianalis dengan menggunakan uji koefisien regresi sederhana dengan bantuan SPSS 20.00. Hasil penelitian secara umum menunjukkan rata-rata fatherless sebesar 80% pada kategori tinggi dan penyesuaian sosial remaja 75% pada kategori tinggi. Bedasarkan uji koefisien regresi sederhana dengan membandingkan nilai Sig dengan 0,05 diperoleh (0,000 < 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara fatherless dengan penyesusian sosial. Berdasarkan hasil penelitian dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan layanan dalam menganalisis perilaku siswa dalam penyesuaian sosialnya.
References
Abdullah, S. M. (2010). Studi eksplorasi tentang peran ayah dalam pengasuhan anak usia dini. Jurnal Spirits, 1(1), 3-4.
Afiatin, T. 2001. Persepsi Terhadap Diri dan Lingkungan Pada Remaja Penyalahguna Napza. Psikologika, No. 12, VI, 11-28.
Ali, M. (2004). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. B. Aksara
Andriyani, J. (2016). Korelasi peran keluarga terhadap penyesuaian diri remaja. Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah, 22(2).
Hurlock, E. (1994). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang. Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Hurlock,E. (2000). Psikologi Perkembangan,Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang. Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Inayati, A. (1995). Peran Ganda Seorang Ayah. Kartini no. 548, 5-14 Juni. Jakarta.
Kristianawati, E., & Djalali, M. A. A. (2014). Hubungan antara kematangan emosi dan percaya diri dengan penyesuaian sosial. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 3(03).
Lamb, M. E. 1992. The Role of The Father in Child Development. New York: John Wiley and Sons, Inc.
Lestari, D. S. (2016). Penyesuaian sosial pada mahasiswa tuli. INKLUSI Journal of Disability Studies, 3(1), 101-134.
Lestari, S, 2012. Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penaganan Konflik Dalam Keluarga. Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group, hlm 22
Maharani, O. P., & Andayani, B. (2003). Hubungan antara dukungan sosial ayah dengan penyesuaian sosial pada remaja laki-laki. Jurnal psikologi, 30(1), 23-35
Munjiat, S. M. (2017). Pengaruh Fatherless terhadap Karakter Anak dalam Perspektik Islam. Jurnal Pendidikan Islam, Vol.2, 108–116.
Nurhusni, P. A. (2017). Profil penyesuaian sosial remaja yang mengalami kecanduan mengakses facebook. Indonesian Journal of Educational Counseling, 1(2), 129-144.
Putra, K. M. D. (2018). Pengaruh Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan terhadap Penyesuaian Sosial Remaja. SKRIPSI. Universitas Muhammadiyah Malang
Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D. (2001). Human development (8th ed.). Boston: McGraw-Hill.
Kartono, M. (2005). Perbandingan perilaku agresif antara remaja yang berasal dari keluarga bercerai dengan keluarga utuh. Jurnal Psikologi Vol, 3(1), 1.
Kumalasari, F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Jurnal Psikologi: PITUTUR, 1(1), 19-28.
Sari, M. Y. 2005. Kecerdasan Emosional dan Kecenderungan Psikopat Pada Remaja Delinkuen Di Lembaga Pemasyarakatan. Anima Vol 20 No 2 halaman 139-148.
Rahayu, S. (2019). Pengaruh fatherless dan status identitas terhadap kemampuan penyesuaian sosial pada siswa SMA Negeri Di Kota Bandung (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Sundari, A.R., & Herdajani, F. (2013). Dampak Fatherless Terhadap Perkembangan Psikologis Anak. Jurnal Psikologi, vol.1, 256–271.
Susilowati, E. (2013). Kematangan emosi dengan penyesuaian sosial pada siswa akselerasi tingkat SMP. Jurnal Online Psikologi, 1(1), 101-113.
Suharti, N. (2016). Bimbingan kelompok untuk meningkatkan penyesuaian sosial siswa kelas IX-E SMP Negeri 1 Wonoasri Kabupaten Madiun. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 4(2).
Smith, D. (2011). Father’s Day For The Fatherless. Dipublikasikan 18 Juni 2011 oleh Darcy Smith. in Ask Dr. Darcy. (online), (http://www.psychologytoday.com/blog/ask-drdarcy, diakses pada 3 November 2014).
Strom, R. D. 2002. Evaluating The Success of Caucasian Fathers in Guiding Adolescents. www.findarticles.com.
Wardani, R., & Apollo. (2010). Hubungan Antara Kompetensi Sosial Dengan Penyesuaian Sosial Pada Remaja. Jurnal Widya Warta, 34 (1), 93-95.
Wardani, R. (2010). Hubungan antara kompetensi sosial dengan penyesuaian sosial pada remaja. Widya Warta: Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, 34(01), 92-103.
Karneli, Y., Neviyarni, N., Firman, F., & Yulidar, Y. (2020). Pengembangan modul konseling kreatif dalam bingkai modifikasi kognitif perilaku untuk menurunkan perilaku agresif siswa. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman, 6(1), 43-49.
Copyright (c) 2021 Dwi Dasalinda, Yeni Karneli

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
3) Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.