MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA DENGAN PENERAPAN KONSELING RASIONAL EMOTIF TEKNIK KOGNITIF
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan percaya diri siswa melalui konseling rasional emotif teknik kognitif. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan bimbingan konseling, subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA MTsT Mardlatillah dengan jumlah siswa yang menjadi sasaran penelitian sebanyak 36 siswa, 2 diantaranya menjadi subyek penelitian dikarenakan mengalami masalah percaya diri yang sangat rendah. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi. Data yang didapatkan selanjutnya dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian yang didapatkan pada siklus tindakan pertama secara individual terjadi peningkatan percaya diri yaitu 26,9 % dan 29,6%. Secara berkelompok mengalami peningkatan sebesar 28,25%. Pada tindakan siklus kedua secara individu mengalami peningkatan sebesar 30,3% dan 25,7%. Sedangkan secara berkelompok mengalami peningkatan sebesar 28%. Berdasarkan atas data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan konseling rasional emotif teknik kognitif dapat meningkatkan percaya diri pada siswa kelas VIIA MTsT Mardlatillah.
References
Agung, Iswidharmanjaya dkk. 2004. Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri. Panduan Bagi Remaja Yang Masih Mencari Jati Dirinya. Jakarta: Gramedia.
Angelis, B. 2003. Confidence (Percaya Diri) Sumber Sukses Dan Kemandirian Cetakan Ketujuh. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Aqib, Zaenal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Candra Dewi, Dessy. 2013. Penerapan Konseling Rasional Emotif dengan Teknik Kognitif untuk Meningkatkan Self Disclosure siswa kelas X.6 Sma Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2012/2013. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Tersedia di https://123dok.com/document/y83n2m0q-penerapan-konseling-rasional-emotif-teknik-kognitif-meningkatkan-disclosure.html
Corey, Gerald. 2007. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Refika Aditama.
Depdiknas. 2006. Standar Isi. Jakarta: Pusat Kurikulum Depdiknas.
Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Kemmis, Stephen & Mc. Taggart Robin. 1988. The Action Research Planner. Victoria: Deakim University
Komalasari,Gantina dkk. 2011. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT. Indeks.
Mastuti, Indari. 2008. 50 Kiat Percaya Diri. Jakarta: Hi-Fest Publishing.
Musaheri.2007. Pengantar Pendidikan. Jogjakarta: IRCISOD.
Nursalim, Moch. 2016. Penerapan Konseling Rasional Emotif Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sampang. Surabaya: BK FIP Universitas Negeri Surabaya. Tersedia di https://123dok.com/document/yr81d4jz-penerapan-konseling-rasional-emotif-perilaku-meningkatkan-percaya-sampang.html
Setiani, Sinta Dewi. 2013. Studi Kasus Penerapan Model Konseliing Rasional Emotif untuk Mengatasi Siswa Rendah Diri Kelas VII SMP 3 Bae Kudud 2012/2013. Kudus: Universitas Muria Kudus. Tersedia di https://123dok.com/document/zk84v0pz-studi-penerapan-konseling-rasional-emotif-mengatasi-rendah-kudus.html
Surya, Mohammad. 2001. Dasar-Dasar Konseling Pendidikan. Yogyakarta: Kota Kembang.
Copyright (c) 2021 Rofi'ud Darojatin Nisaa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
3) Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.