PENGARUH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TEMPAT USAHA PEDAGANG KAKI LIMA ( PKL) TERHADAP CITRA WAJAH ARSITEKTUR KOTA SURAKARTA

  • DJOKO PRATIKTO

Abstract

Implikasi sosial ekonomis akibat dari masa krisis ekonomi pada kota-kota besar di Indonesia termasukdiantaranya kota Surakarta sangat terasa sekali terutama bagi lapisan masyarakat yang tingkatan perekonomiannya sangat rendah. Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, pemutusan hubungan kerja (PHK) karena adanya pembatasan tenaga pada beberapa perusahaan serta kekurang mampuan pemilikan modal untuk membuka lapangan pekerjaan mendorong mereka untuk mencari usaha sesuai dengan keterbatasan kemampuan modal yang dimilikinya dengan diantaraya berdagangkecil-kecilan sebagai pedagang kaki lima atau penjaja keliling.

Didalam membuka usaha ini banyak diantara masyarakat yang kurang atau tidak memahamidan mengetahui  peraturan-peraturan tentang penataan kota, sehingga mereka mencari tempat usaha yang menurut pertimbangan mereka sangat tepat untuk mejajakan dagangannya dengan mendirikan kios/bedeng atau bangunan yang secara kualitas tidak layak bahkan mengganggu keindahan kota.

Kota Surakarta yang pernah dilanda kerusuhan akibat kondisi politik Negara kita sedang labil yang terjadi di tahun1988-1989 an, merupakan awal pertumbuhan dan berkembangnya pedagang kaki lima (pkl) yang muncul dibeberapa bagian kota ( di pinggir jalan, di taman, di bantaran sungai atau ditempat terbuka yang menurut mereka sangat tepat dan strategis untuk berdagang).Namun mereka tidak menyadari bahwa menempati tanah-tanah Negara adalah dilarang. Pemerintah kota sebetulnya sudah mengadakan penataan dan relokasi untuk mengatur tempat usaha para pedagang kaki lima ini, namun sampai saat ini kurang lebih 15 tahunan yang lalu pasca kerusuhan problema tentang pedagang kaki lima ini terus berlanjut yang seolah-olah seperti rantai kehidupan yang tidak ada hentinya, ditata ulang selalu muncul masalah yang baru.

Penataan pedagang kaki lima yang dilakukan  oleh Pemerintah Kota Surakarta ini dimaksud agar kota menjadi teratur rapi indah serta mempunyai citra kota yang bersih dan nyaman. Melalui penelitian ini mencoba untuk mengungkap adakah pengaruh hubungan antara pedagang kaki lima (PKL) di kota Surakarta ini dengan Citra Wajah Arsitektur Kota Surakarta.

Author Biography

DJOKO PRATIKTO
FT UTP SKA
Published
2015-01-20
How to Cite
PRATIKTO, D. (2015). PENGARUH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TEMPAT USAHA PEDAGANG KAKI LIMA ( PKL) TERHADAP CITRA WAJAH ARSITEKTUR KOTA SURAKARTA. Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, 16(20). Retrieved from http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JTSA/article/view/357

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>