EFEKTIVITAS PROGRAM TERAPI PADA PASIEN PASCA OPERASI REKONTRUKSI ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT (ACL) DI IBESTPHYSIO SURAKARTA
Abstract
Rekonstruksi ACL merupakan prosedur bedah yang dilakukan oleh ortopedi untuk penggantian ligamen yang robek ataupun putus dengan menggunakan cangkok jaringan. Tindakan rekonstruksi biasanya akan mengakibatkan gangguan fungsi, seperti penurunan fungsi ROM dan adanya bengkak. Oleh karena itu perlu adanya perawatan terapi rehabilitasi cedera. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas program terapi rehabilitasi pada pasien pasca operasi rekonstruksi ACL di Ibestphysio Surakarta. Metode Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian survei dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis (RM) pasien pasca rekonstruksi ACL yang menjalani program terapi rehablitasi cedera di Ibestphysio Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pengunjung yang menjalani program rehabilitasi ke Ibestphysio Surakarta Terapi pada bulan Agustus 2022 sampai April 2023 yang berjumlah 25 pengunjung. Teknik pengumpulan data menggunakan survey data sekunder yaitu merupakan data dokumentasi rekam medis pasien Ibestphysio Surakarta. Terapi yang digunakan di Ibestphysio Surakarta meliputi, terapi manual (massage), electrotherapy (TENS), terapi latihan (ROM exercise) dan coldtherapy (terapi dingin). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, pita ukur (tape), dan goniometer. Uji t digunakan untuk menganalisis data bengkak dan uji Wilcoxon untuk data ROM. Hasil penelitian menunjukkan adanya efektivitas peningkatan ROM pada gerakan fleksi aktif sebesar 24,19%fleksi pasif sebesar 31,07% ekstensi aktif sebesar 28,94% ekstensi pasif sebesar 83,70% dan penurunan bengkak sebesar 3,33% dengan nilai signifikan p<0,005. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ada perbedaan hasil pengukuran ROM lutut pada pasien rekontruksi operasi ACL sebelum dan sesudah dilakukanya program terapi fase 2 di Ibestphysio Surakarta.
References
Anderson, M.K., Parr, G.P., & Hall, S. . (2009). Foundations of Athletic Training (Vol. 4).
Arovah, N. I. (2009). DIAGNOSIS DAN MANAJEMEN CIDERA OLAHRAGA dr. Novita Intan Arovah, MPH Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY. Diagnosis Dan Manajemen Cidera Olahraga, 1–11.
Arovah, N.I. (2010). Diagnosa dan Manajemen Cidera Olahraga. Yogyakarta: FIK UNY.
Arovah, N. (2010). Masase Dan Prestasi Atlet. Jurnal Olahraga Prestasi, 6(2), 116–122.
Bushman, B. A. (2016). Flexibility Exercises and Performance. ACSM’s Health and Fitness Journal, 20(5), 5–9.
Brophy, R. H. et., al. (2014). Defending Puts the Anterior Cruciate Ligament at Risk During Soccer: A Gender-Based Analysis. Sports Health. 20 (10).
Darmawan. (2017). Perbandingan Hasil Fungsional Klinis pada Operasi Rekonstruksi Ligamen Cruciate Anterior yang Dilakukan Segera dan Dilakukan Terlambat. Journal of Hasanuddin University.
Djawas, F. A. (2022). Jurnal Fisioterapi Terapan Indonesia or Indonesian Journal of Applied Physiotherapy Efektivitas Terapi Latihan terhadap Kemampuan Fungsional Post Rekonstruksi ACL Grade 2 Efektivitas Terapi Latihan terhadap Kemampuan Fungsional Post Rekonstruksi ACL Grade. 1(1).
Hakim, A. R., Santoso, A. B., Ferbrianti, R., Dwijayanti, K., & Mokhamad, F. (2023). Penerapan Latihan Circuit Untuk Meningkatkan Kondisi Fisik Atlet Hockey. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 812–816.
Ikhwan Zein, M. (2015). Cidera Anterior Cruciate Ligament (Acl) Pada Atlet Berusia Muda. Medikora, 11(2), 111–121.
Kiapour, A. M., & Murray, M. M. (2014). Basic science of anterior cruciate ligament injury and repair. Bone and Joint Research, 3(2), 20–31.
Kushartanti, B. M. W. (2007). B.M. Wara Kushartanti. Patofisiologi Cidera Olahraga.
Kyritsis P, W. E. (2014). Return to Sport after Anterior Cruciate Ligament Reconstruction: A Literature Review. Journal of Novel Physiotherapies, 04(01).
Maralisa, A. D., Lesmana, S. I., Fisioterapi, D., Fisioterapi, F., Unggul, U. E., Graft, H., Comitee, D. (2020). Penatalaksanaan Fisioterapi Rekonstruksi Acl Knee Dextra Hamstring. Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education, 1(1), 4–17.
Micheo, W., Hernández, L., & Seda, C. (2010). Evaluation, management, rehabilitation, and prevention of anterior cruciate ligament injury: Current concepts. PM and R, 2(10), 935–944.
Mudrikhah, M., Sudaryanto, A., & Kartinah, A. K. (2012). Pengaruh Latihan Range Of Motion Aktif Terhadap Peningkatan Rentang Gerak Sendi Dan Kekuatan Otot Kaki Pada Lansia Di Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Noll, S., Craig Garrison, J., Bothwell, J., & Conway, J. E. (2015). Knee extension range of motion at 4 weeks is related to knee extension loss at 12 weeks after anterior cruciate ligament reconstruction. Orthopaedic Journal of Sports Medicine, 3(5), 1–6.
Paschos, N. K., & Howell, S. M. (2016). Anterior cruciate ligament reconstruction: principles of treatment. EFORT Open Reviews, 1(11), 398–408.
Potter, P. &. (2009). fundamental Keperawatan Jakarta.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik (Terjemahan Asih, Y., dkk). Jakarta: EGC.
Prof. Dr. Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Robby, A. F. (2019). Comparison Between Anterior Drawer Test, Lachman Test and Mri in Diagnosing Anterior Cruciate Ligament (Acl) Rupture Confirmed With Arthroscopy. Retrieved from http://etd.repository.ugm.ac.id/
Ruswan, A. (2009). Pengaruh beberapa macam metode latihan terhadap peningkatan kekuatan otot. 1–14.
Sahmad, S., Yunus, R., & Sarmawan, A. (2018). Pengaruh Pemberian Range of Motion (Rom) Pasif Terhadap Fleksibilitas Sendi Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werda Minaula Kendari. Jurnal Kesehatan Manarang, 2(2).
Santoso, I., Sari, I. D. K., Noviana, M., & Pahlawi, R. (2018). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament Sinistra Grade III Akibat Ruptur Di RSPAD Gatot Soebroto. Jurnal Vokasi Indonesia, 6(1), 66–80.
Siegel, L., Vandenakker-Albanese, C., & Siegel, D. (2012). Anterior cruciate ligament injuries: Anatomy, physiology, biomechanics, and management. Clinical Journal of Sport Medicine, 22(4), 349–355.
Spindler, K. P., & Wright, R. W. (2008). Anterior Cruciate Ligament Tear. New England Journal of Medicine. 359 (20), 2135–2142.
Thomas, M. H., & Burns, S. P. (n.d.). Increasing Lean Mass and Strength: A Comparison of High Frequency Strength Training to Lower Frequency Strength Training. International Journal of Exercise Science, 9(2), 159–167. Retrieved from
Whittaker, J. L., Chan, M., Pan, B., Hassan, I., Defreitas, T., Hui, C., … Otto, D. (2020). Towards improving the identification of anterior cruciate ligament tears in primary point-of-care settings. BMC Musculoskeletal Disorders, 21(1), 1–11.
Williams, G. N., Buchanan, T. S., Barrance, P. J., Axe, M. J., & Snyder-Mackler, L. (2005). Quadriceps weakness, atrophy, and activation failure in predicted noncopers after anterior cruciate ligament injury. American Journal of Sports Medicine, 33(3), 402–407.
Zaffagnini. (2015). Return to Sport After ACL Reconstruction. The New England Journal Of Medicine, 3 (1), 25–30.
![brand [Zotero Documentation]](https://www.zotero.org/support/lib/exe/fetch.php?tok=242f01&media=https%3A%2F%2Fwww.zotero.org%2Fstatic%2Fimages%2Fpromote%2Fzotero-logo-384x92.png){kind=logo}
