TINGKAT KESIAPAN BELAJAR SISWA SMP TERBUKA JAKARTA IMPLIKASI PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

  • Desnita - Universitas Negeri Padang
  • Yeni Karneli Universitas Negeri Padang

Abstract

Belajar merupakan kegiatan wajib yang harus dijalani siswa dalam upaya mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Salah satu aspek yang harus dimiliki siswa dalam belajar adalah kesiapan. Namun tidak semua siswa memiliki kesiapan belajar yang bagus, sehingga berefek kepada prestasi belajar yang rendah. Oleh karena tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kesiapan belajar siswa SMP Terbuka Jakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 72 siswa yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala kesiapan belajar yang dikembangkan dari teori indikator kesiapan belajar dari Slameto (2010) dengan tingkat reabilitas 0,70 pada kategori cukup bagus. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, maksudnya penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan tingkat kesiapan belajar siswa SMP Terbuka Jakarta. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kesiapan siswa SMP Terbuka Jakarta pada kategori Tinggi (T) dengan tingkat persentase sebesar 79.26%. Kemudian berdasarkan deskriptif frekuensi jumlah siswa yang memiliki kesiapan belajar sebanyak 46 siswa pada kategori Tinggi. Hal ini bermakna kesiapan belajar siswa SMP Terbuka perlu dibimbing supaya kesiapan belajar yang siswa miliki dapat meningkatkan berbagai aspek lainnya yang dibutuhkan siswa dalam belajar. Oleh karena itu guru BK atau konselor sekolah dapat memberikan berbagai layanan dengan topik kesiapan belajar.

References

Alizamar, A., Suri, G. D., Mudjiran, M., Syahniar, S., & Afdal, A. (2018). Learning skills level on the young prisoners. International Journal of Counseling and Education (Couns-Edu), 3(3), 86-92.

Agoes Soejanto. (1991). Bimbingan Ke arah Belajar Yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta,

Darso, D. (2011). Kesiapan Belajar Siswa Dan Interaksi Belajar Mengajar Terhadap Prestasi Belajar. INVOTEC, 7(2).

Erika, F. (2015). Meningkatkan kesiapan belajar melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing pada siswa kelas VB SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang)

Fikriyanda, F., Daharnis, D., & Yuca, V. (2018). The Profile of Students Activities; Before, During and After Learning. International Journal of Research in Counseling and Education, 3(1), 49-54.

Hilferty, F., Redmond, G., & Katz, I. (2010). The implications of poverty on children's readiness to learn. Australasian Journal of Early Childhood, 35(4), 63-71.

Ihwan, S. (2017). Studi Komparasi Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa SMP Regular dan SMP Terbuka di SMPN 1 Kec. Reok Kab. Manggarai, NTT (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Jumasrin, J. (2019). Variabel-Variabel Relasional Kesiapan Belajar Peserta Didik di Tingkat Sekolah Dasar. Shautut Tarbiyah, 25(1), 84-107.

Kusmawan, U. (2016). Kesiapan Belajar Mandiri Guru Sekolah Dasar: Studi Kasus pada Program Studi Pgsd pada Fkip Universitas Terbuka. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 1(3), 279-293.

Mulyani, D. (2013). Hubungan kesiapan belajar siswa dengan prestasi belajar. Konselor, 2(1)

Ma’shumah, F., & Muhsin, M. (2019). Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, Cara Belajar dan Interaksi Teman Sebaya terhadap Kesiapan Belajar. Economic Education Analysis Journal, 8(1), 318-332.

Novrialdy, E., Syahniar, S., Said, A., & Atyarizal, R. (2019). Kesiapan Belajar Siswa SMP Negeri 21 Kerinci. Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan, 3(2), 65-74.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 35 Tahun 2010. Tentang. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka. Kreditnya.

Rizki, U. Y. (2013). Hubungan kesiapan belajar dengan optimisme mengerjakan ujian. Educational Psychology Journal, 2(1).

Surya, Moh. (1988), Dasar-Dasar Konseling Pendidikan (Konsep dan Teori). Yogyakarta: Kota Kembang.

Shonkoff, J. P., Phillips, D. A., & National Research Council. (2000). Rethinking nature and nurture. In From neurons to neighborhoods: The science of early childhood development. National Academies Press (US).

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka.

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan. Nasional. Jakarta

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta, PT Media Pustaka Mandiri.

Published
2021-12-29

Most read articles by the same author(s)